LONDON (Arrahmah.com) – Penyelidikan telah dilakukan atas tindakan Islamofobia berupa kejahatan verbal kepada pesepakbola Mesir yang merumput bersama klub Liverpool FC, Mohamed Salah, kata polisi Inggris pada Rabu (6/2/2019).
Polisi mengeluarkan pernyataan tersebut setelah sebuah video yang menunjukkan seorang pendukung West Ham United mengumpat M. Salah dengan kata-kata yang rasis dan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Islam ketika pertandingan antara West Ham United melawan Liverpool digelar pada Senin (4/2) malam.
Dalam video tersebut seorang pendukung klub West Ham United, yang belum diketahui identitasnya, terdengar menggunakan kata-kata rasis dan Islamofobia untuk menghina M. Salah, pemain sepak bola Muslim, saat ia sedang mengambil tendangan sudut.
“Kami mendapat laporan mengenai sebuah video yang memperlihatkan pelecehan rasial kepada seorang pemain saat pertandingan West Ham United vs Liverpool digelar di Stadion London pada Senin, 4 Februari,” kata Kepolisian Metropolitan Inggris dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu Agency.
“Petugas sedang melakukan proses peninjauan rekaman. Belum ada penangkapan, namun penyelidikan ini masih akan berlanjut,” katanya.
“Siapa pun yang menjadi saksi atas kejadian tersebut dihimbau untuk membawa pelakunya ke hadapan polisi atau melaporkannya.”
Menanggapi insiden tersebut klub West Ham United mengatakan bahwa mereka juga tidak akan tinggal diam dan akan melakukan upaya untuk menangkap pelakunya.
“Di West Ham United, kami memiliki kebijakan tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kekerasan baik secara fisik maupun verbal,” tulis sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan klub West Ham United.
Dalam pernyataan tersebut juga tertulis, “Kami adalah klub sepak bola inklusif. Kami tidak membedakan siapapun baik dari segi usia, ras, agama atau kepercayaan, perkawinan, jenis kelamin, orientasi seksual, ataupun disabilitas gender, setiap orang disambut hangat di Stadion London.”
“Siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran, maka akan kami serahkan kepada polisi dan akan mendapatkan sangsi berupa larangan memasuki Stadion London seumur hidup. Tidak ada tempat untuk pelaku semacam ini di stadion kami.” (Rafa/arrahmah.com)