KAIRO (Arrahmah.com) – Darah sejumlah Kaum Muslimin kembali tumpah di kota Kairo pada Jumat (16/8/2013) siang saat aparat keamanan Mesir kembali menggunakan tembakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan paksa para pengunjuk rasa yang menggelar aksi pengecaman terhadap pembantaian Umat Islam oleh junta militer Mesir pada Rabu (14/8).
Meski belum diketahui jumlah pasti korban yang gugur, puluhan jenazah dan sejumlah besar pengunjuk rasa yang terluka parah dilaporkan terlihat di dekat pusat Ramses Square. Sementara puluhan lainnya dilaporkan gugur dalam aksi protes di luar Kairo, di Damietta dan Ismailia.
Dalam pembubaran paksa yang dilakukan oleh junta militer Mesir terhadap massa Kaum Muslimin yang berunjuk rasa pada Rabu (14/8), pihak polisi Mesir mengklaim telah diizinkan untuk menggunakan tembakan peluru tajam untuk “membela diri” dari pengunjuk rasa yang bahkan tak bersenjata. Akibatnya, pembubaran brutal itu pun berubah menjadi pembantaian besar terhadap ribuan Kaum Muslimin.
Sementara itu, ratusan Kaum Muslimin pada Jumat (16/8) siang tadi berkumpul di sebuah masjid di Ramses Square seusai melaksanakan shalat Jumat dalam aksi yang mengecam pembantaian biadab tersebut. Aksi ini berlangsung di bawah slogan “rakyat ingin menggulingkan kudeta”.
Tapi aksi protes ini dengan cepat berubah menjadi kekerasan saat aparat kemanan Mesir kembali menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan paksa para pengunjuk rasa.
Di dekat sebuah masjid tidak jauh dari alun-alun terlihat banyak korban yang dibawa untuk diberi pertolongan.
Situasi di ibukota semakin mencekam dengan banyak kendaraan lapis baja terlihat menyebar di jalanan. Pintu masuk ke Tahrir Square juga dilaporkan telah diblokir oleh tentara.
TV Negara mengklaim militer melakukan itu untuk melindungi “fasilitas-fasilitas penting dan vital”. Selain itu, pihak militer juga dilaporkan ditempatkan untuk melindungi gereja-gereja di seluruh negeri Mesir, lansir BBC.
Pembantaian pada Rabu (14/8) bermula ketika buldoser lapis baja junta militer Mesir menyerbu dan melakukan pembubaran paksa terhadap dua kamp unjuk rasa di Kairo.
Sementara itu, para pengunjuk rasa di Nahda Square dibubarkan paksa dengan cepat setelah bentrokan antara para pengunjuk rasa dengan aparat kemanan Mesir berkobar selama beberapa jam di dalam dan di sekitar perkemahan utama dekat masjid Rabaa al-Adawiya. Masjid itu kemudian juga dilaporkan rusak parah akibat terbakar. (banan/arrahmah.com)