MANAMA (Arrahmah.com) – Peledak yang diselundupkan dalam perahu dari Iran telah disita pemerintah Bahrain pada Juli lalu cukup untuk menghancurkan Manama, ujar Menteri Luar Negeri Bahrain, Kamis (10/9/2015), sebagaimana dilaporkan Arab News, Jum’at (11/9).
Syaikh Khalid bin Ahmad Al-Khalifa mendesak Iran agar menahan diri mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Ia juga mengatakan bahwa Teheran harus berhenti menerapkan “dualisme” antara perkataan dan perbuatannya, lapor BNA. Ia juga menyeru Iran agar merevisi kebijakan luar negerinya.
Secara terpisah, dalam sebuah wawancara dengan koran Perancis Le Figaro, ia menyerukan serbuan darat “untuk menghabisi pengaruh Iran” di Yaman.
“Kita perlu adakan (serangan) di darat guna menerapkan Resolusi 2216 PBB dan mengembalikan kekuasaan otoritas yang legal,” tegasnya. “Kita harus pastikan bahwa kita telah menghilangkan pengaruh Iran dan singgasana sekutu Houtsi.”
Bahrain merupakan bagian dari Koalisi Arab sejak Maret lalu dan telah melawan pemberontak Syiah Houtsi agar mencegah mereka dari menguasai Yaman secara penuh. Penyerbuan koalisi juga diharapkan dapat mengembalikan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansur Hadi.
Menlu menyatakan bahwa, dibutuhkan serangan dari darat sebab “kita tidak dapat mengandalakan serangan dari udara saja.” Ia juga menyayangkan adanya korban sipil dari penyerangan udara, karenanya diperlukan strategi baru dalam melawan Syiah Houtsi.
Sementara, penjaga perbatasan telah ditembak mati oleh pemberontak Houtsi pada Kamis (10/9) dari arah Yaman, jelas Menteri Dalam Negeri.
Fahd bin Humaid Al-Harbi gugur saat sedang bertugas menjaga perbatasan pada pukul 7 pagi waktu setempat. Lokasi merupakan pos di daerah pegunungan di dalam Yaman, ujar Mayjen. Mansour Al-Turki, juru bicara Mendagri pada Kamis (10/9).
Dengan adanya insiden itu, pasukan koalisi perlu melakukan penyerangan terhadap pemberontak Syiah Houtsi di sekitar wilayah tersebut. Al-Harbi terluka dalam serangan itu dan meninggal dunia saat menuju ke rumah sakit. Al-Turki mengatakan bahwa Al-Harbi gugur dalam mempertahankan Teritorial Arab Saudi yang hendak dimasuki milisi Houtsi.
Alhamdulillah, penyusup Houtsi dapat dibunuh di tempat dan semua sarang persembunyiannya di dalam pinggiran Yaman dapat dihancurkan pasukan penjaga perbatasan. Helikopter Apache dari koalisi telah berhasil menjalankan operasi penyerangan di dalam Yaman, ujar sumber militer. (adibahasan/arrahmah.com)