KASHMIR (Arrahmah.com) – Umat Islam Kashmir melakukan protes setelah polisi India melakukan pelecehan terhadap kitab suci Al-Qur’an.
Kemarahan Muslim berawal setelah tentara dan polisi India menyerbu rumah-rumah aktivis Muslim di Kashmir, meliputi Abdul Salam Naikoo, Abdur Rasheed Mir, Mohammad Yaqoob dan lainnya.
Menurut saksi mata, pasukan itu menggeledah barang-barang rumah tangga dan menghancurkan kaca-kaca jendela rumah-rumah itu.
Salah satu polisi merobek halaman kitab suci Al-Qur’an sehingga membuat Muslim marah, mereka bergegas ke luar rumah mereka untuk melaporkan penghinaan tersebut kepada warga setempat.
Kemudian masyarakat Muslim melakukan protes besar di Shopian yang lantas dihadapi aparat polisi dengan tindakan keras.
Dalam aksi tersebut puluhan demonstran Muslim terluka atau ditangkap oleh aparat keamanan India.
“Polisi telah melancarkan tindakan keras terhadap pemuda,” kata Syed Ali Geelani, ketua Hurriyat Conference (G), seperti dikutip dalam laporan Kashmir Headlines pada Ahad (18/8/2013).
Beberapa orang terluka akibat kekuatan berlebihan yang digunakan oleh polisi terhadap para demonstran.
“Di Shopian, polisi menggeledah rumah-rumah penduduk dan menurut laporan publik, gas air mata yang ditembakkan meledak di rumah Abdul Rasheed dan menyebabkan kerusakan berat terhadap barang-barang miliknya dan literatur-literatur agama,” kata Geelani.
Polisi juga mulai kembali menangkapi para pemuda Muslim, tindakan keras polisi telah menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat kota Shopian.
Kashmir Headlines melaporkan bahwa demonstrasi berlanjut hingga kemarin (19/8). Aparat kepolisian dikerahkan di beberapa daerah di kota tersebut pada pagi hari, kerusuhan masih terjadi.
Selain itu, demonstran juga marah terhadap diamnya media-media, terkhusus media lokal, atas insiden ini. (siraaj/arrahmah.com)