HOMS (Arrahmah.com) – Selama dua pekan terakhir mujahidin Jabhah Nushrah memberikan pukulan-pukulan mematikan terhadap pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah di Homs. Markas-markas dan basis pertahanan mereka di desa-desa Nushairiyah menjadi target serangan Jabhah Nushrah.
Diawali dengan serangan-serangan roket Grad dan mortir terhadap desa-desa Nushairiyah. Disusul dengan dua serangan bom syahid terhadap desa Nushairiyah, Karm Al-Luz. Disusul dengan dua bom mobil di desa Nushairiyah, Abbasiyah dan penguasaan terhadap sebagian desa Nushairiyah lainnya, Jib Jandali. Hingga serangan terus-menerus terhadap desa Nushairiyah, Az-Zahra’.
Serangan-serangan mau Jabhah Nushrah sangat mengguncangkan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah. Puluhan tentara Nushairiyah dan milisi Syiah tewas akibat serangan Jabhah Nushrah. Hal itu belum terhitung kerugian kendaraan dan bangunan yang mereka alami.
Namun persoalan yang dihadapi penduduk muslim di Homs bukan semata-mata serangan biadab pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah. Selama dua tahun terakhir penduduk muslim Homs telah dikepung dan dibombardir oleh pasukan rezim dan milisi Syiah. Jika tidak mati karena serangan militer rezim, maka penduduk muslim Homs mati karena krisis pangan dan obat-obatan.
Hal itulah yang membuat tugas mujahidin Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad lokal yang masih bertahan di Homs menjadi berat. Di tengah keterbatasan personil, senjata dan dana, mujahidin dituntut untuk melakukan operasi militer dan pada saat bersamaan melakukan operasi kemanusiaan.
Hal itu disadari sepenuhnya oleh mujahidin. Jabhah Nushrah propinsi Homs pada hari Ahad (27/4/2014) mulai melakukan operasi-operasi kemanusiaan. Mereka membagikan bantuan sembako kepada penduduk muslim di Homs. Di tengah krisis pangan dan obat-obatan yang terjadi di Homs, bantuan sembako tersebut disambut gembira oleh penduduk muslim.
Semoga bantuan-bantuan sembako tersebut mendapat dukungan dari seluruh dermawan muslim di seluruh dunia. Dengan demikian bantuan-bantuan sembako tersebut bisa dilanjutkan dan berperan menyelamatkan nyawa penduduk muslim Homs.
(muhib al majdi/arrahmah.com)