NEW YORK (Arrahmah.com) – FBI telah secara terbuka mengatakan bahwa seminar pelatihan “kontra-terorisme” yang menghubungkan “Muslim garis keras” ke “teroris” hanya akan dilakukan satu kali saja, pada April 2011 lalu. Namun dua bulan kemudian, pekerja FBI yang melahirkan briefing kontroversial kembali memberikan kuliah mirip dengan yang dilakukan pada April lalu di kota New York.
Dan selama presentasi, William Gawthrop, anggota FBI, mengatakan kepada audiensinya bahwa perang melawan Al Qaeda adalah “sampah”, dibandingkan dengan “ancaman” yang disajikan oleh ideologi Islam itu sendiri.
“Pada level operasional, kalian memiliki kelompok seperti Hamas, Hizbullah, Al Qaeda. Seperti gigi ikan hiu, tidak relevan jika Anda mengambil satu kelompok keluar,” ujarnya selama seminar di pusat kota Manhattan.
Sejak “Danger Room” mempubikasikan isi ceramah Gawthrop pada April lalu, senator senior dan perwakilan dari Arab dan negeri Muslim telah mengecam FBI untuk dokumen pelatihan yang membandingkan Muhammad dengan “pemimpin kultus”.
Seminar pada bulan Juni dilakukan dengan cara berbeda. Menurut pandangan Gawthrop, perjuangan melawan Al Qaeda benar-benar hanya sebuah renungan dalam perang yang lebih luas.
“Kami telah membuang banyak usaha pengamat berbicara tentang jenis senjata, waktu, taktik. Semua tindakan tidak relevan…..jika Anda memiliki motivasi Islam untuk bertindak,” ujar Gawthrop. Bahkan jika berhasil menjatuhkan negara-negara yang bermusuhan seperti Iran adalah sia-sia, karena “masih ada kekuatan internal yang berusaha untuk mengerahkan kekuasaan Islam lagi”.
Strategi terbaik untuk melemahkan militansi, menurut Gawthrop adalah pergi ke Islam itu sendiri. Untuk merusak validitas kitab suci Islam dan pemimpin Muslim.
Namun di akhir, Gawthrop mengatakan kepada pendengarnya bahwa ia berbicara dalam kapasitasnya sebagai pribadi, bukan sebagai analisis FBI. Gawthrop juga mengatakan bahwa ia membahas Islam dan Nabi Muhammad sebagai sebuah Ideologi bukan sebuah agama. (haninmazaya/arrahmah.com)