MUMBAI (Arrahmah.com) – Kode dress terbaru untuk tes pra-medis di India yang melarang penggunaan jilbab atau hijab dengan dalih untuk menghindari kecurangan, telah dikritik sebagai ancaman bagi masa depan siswi Muslim di anak benua India.
“Ayah saya telah meminta izin khusus sehingga saya bisa mengenakan kerudung ke sekolah. Mengapa saya harus menyerah saat ini?” Ujar seorang siswi Muslim Fatema Akhtar di Mumbai mengatakan kepada The Hindustan Times pada Selasa (14/7/2015) seperti dilansir OnIslam.
Akhtar yang mendapatkan nilai cemerlang dan mendapatkan skor 92,6 % dalam ujian di kelas XII, adalah salah satu dari ribuan siswi Muslim yang masa depannya terancam oleh pedoman baru yang diskriminatif.
Dikeluarkan awal bulan ini oleh regulator sekolah Badan Pusat Pendidikan Menengah (CBSE), pedoman baru akan diterapkan selama Ujian Pra-Medis Seluruh India (AIPMT) yang dijadwalkan diselenggarakan pada 25 Juli mendatang.
Larangan tersebut termasuk memakai sepatu, cincin, gelang, ikat pinggang, syal, topi, pakaian dengan kancing besar atau lencana.
Larangan ini dengan dalih bertujuan untuk memerangi kecurangan dengan memastikan siswa tidak menyembunyikan catatan di celah-celah pakaian.
Membela larangan tersebut, ketua CBSE Satbir Bedi mengklaim: “Kami tidak mengacu pada jilbab sama sekali. Instruksi mengacu pada jenis lain dari topi dan syal”.
Kode dress yang kontroversial ini telah menarik kemarahan dari kelompok Muslim di India dan memicu seruan untuk membatalkan aturan tersebut.
“Ini adalah pelanggaran kebebasan beragama dan hak fundamental. Puluhan perempuan Muslim bisa memilih untuk mundur. Kami mengajukan banding kepada CBSE untuk mempertimbangkan kembali,” ujar Masoom Moradabadi, sekretaris jenderal All India Muslim Majlis-e-Mushawarat.
Penduduk Muslim di India berjumlah 180 juta dari 1,1 Milyar total penduduk, populasi Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan Pakistan.
Muslim India telah lama mengeluhkan diskriminasi di semua lapisan masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Mei lalu, sebuah sekolah swasta di negara bagian India, Uttar Pradesh yang menolak seorang gadis Muslim masuk ke kelas karena mengenakan hijab. (haninmazaya/arrahmah.com)