CANBERRA (Arrahmah.com) – Komentar Perdana menteri Australia Barat soal burka, bahwa burqa bukan bagian dari budaya Australia dan lebih baik jika tidak dikenakan, adalah komentar abad pertengahan dan tidak berdasar, karena hampir tidak ada perempuan Muslim yang mengenakan pakaian tersebut di negara bagiannya, seorang pemimpin Muslim senior mengatakan, dikutip ABC News pada Kamis (19/1/17).
Colin Barnett membuat komentar ini bersamaan Partai Satu Bangsa milik Pauline Hanson memperkenalkan calon dari partainya untuk pemilu mendatang.
Pemimpin komunitas Muslim, Imam Faizel Chothia, mengatakan sementara banyak kebijakan Senator Hanson tentang Islam yang “menghina”, respon dari Barnett, pemimpin Partai Liberal ini, lebih mengkhawatirkan.
“Kita semua tahu bahwa Pauline mirip dengan Donald Trump, yakni memanfaatkan iklim politik Islamofobia saat ini untuk keuntungan pribadi sendiri,” katanya.
“Dan jujur, Pauline tidak memiliki pamor dari sebagian besar Muslim di wilayah kami.”
“Tapi komentar Colin, pemimpin yang lebih mencolok daripada Pauline, lebih mengkhawatirkan dan tidak menyenangkan.”
Seorang ulama yang memimpin komunitas Muslim di Perth ini mengatakan burqa jarang dipakai di Australia.
“Sebagai seorang imam di wilayah selatan Perth, saya tidak melihat satu pun Muslimah dalam 10 tahun belakangan ini mengenakan burka,” katanya. Menurutnya, tidak lebih dari sekitar 50 Muslimah saja yang menutup seluruh wajahnya di Australia. “Hanya sekitar 0,16 persen saja dari populasi Muslim,” lanjutnya.
Imam Faizel menyatakan bukan hanya populasi Muslim saja yang seharusnya jadi fokus perhatian.
“Dan sejak partai-partai politik utama di Australia terlalu memiliki perhatian khusus terkait nasionalisme, seharusnya bukan hanya umat Islam yang disorot (oleh Barnett), tetapi semua warga Australia Barat.”
“Namun saya pikir komentarnya bisa dimengerti. Oportunistik, tapi dimengerti.”
Tapi Barnett dengan cepat menyangkal bahwa ia memiliki agenda di balik komentarnya itu ketika ditanya pada Kamis pagi (19/1).
“Saya tidak suka burka yang menutup penuh, saya kira itu bukan gaya Australia.”
“Tapi saya tidak akan memperkenalkan undang-undang untuk melarang penggunaannya.”
“Mungkin ini adalah masalah besar di timur. Namun saya tidak tahu seberapa besar di sini,” lanjutnya. (althaf/arrahmah.com)