KABUL (Arrahmah.id) – Abdul Hakim Hemat Akhundzada, komandan Akademi Kepolisian Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa jumlah pelamar untuk bergabung dengan pasukan Imarah Islam Afghanistan telah meningkat tiga kali lipat.
Komandan akademi tersebut mengatakan bahwa tahun ini provinsi-provinsi akan diprioritaskan.
“Beberapa provinsi seperti Zabul (akan diprioritaskan), provinsi di mana hanya 7 orang yang direkrut ke Akademi Kepolisian, 9 orang dari Paktia dan 29 orang dari provinsi Jawzjan yang direkrut dalam sepuluh tahun terakhir,” ujar Abdul Hakim Hemat Akhundzada, lansir Tolo News (22/1/2024).
Menurut Akhundzada, jumlah orang yang terpilih untuk Akademi Kepolisian akan diumumkan setelah ujian.
Para pejabat di Akademi Kepolisian merekrut orang-orang yang telah menyelesaikan kelas 12 (atau pendidikan lanjutan), serta mereka yang sebelumnya terdaftar tetapi tidak dapat menyelesaikannya karena pengambilalihan Kabul.
“Ada pengukuran tinggi badan karena tinggi badan dipertimbangkan, mereka diproses dan kemudian dirujuk ke komisi kesehatan setelah pengukuran tinggi badan mereka,” kata Mohammad Rasool, seorang pelatih di akademi tersebut.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan ada upaya untuk merekrut orang-orang yang disiplin dan profesional untuk pasukan keamanan.
“Polisi kita harus profesional, disiplin, dan berseragam. Seperti yang Anda lihat, ada ratusan polisi di ibu kota dan provinsi serta lebih banyak unit yang telah dilatih dalam pelatihan jangka pendek dan jangka panjang,” kata Abdul Matin Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
“Kami ingin Imarah Islam melaksanakan proses ini secara transparan dan memilih setiap orang di akademi sesuai dengan kemampuannya,” ujar seorang pelamar Akademi Kepolisian.
Abdul Hakim Akhundzada juga menambahkan bahwa upaya untuk meningkatkan akademi menjadi universitas terus berlanjut dalam kerangka kerja Kementerian Dalam Negeri. (haninmazaya/arrahmah.id)