LIVERPOOL (Arrahmah.com) — Pelaku bom bunuh diri di dalam taksi yang meledak di luar rumah sakit Liverpool pada Ahad (14/11/2021) terungkap adalah seorang Muslim Irak yang pindah agama ke Kristen
Dilansir MailOnline, terungkap bahwa Enzo Almeni (32) tiba di Inggris dari Irak beberapa tahun lalu, dan pindah agama pada 2017 di katedral yang diyakini ingin dia serang pada Sabtu kemarin.
Melansir Daily Mail, pada Selasa (16/11), teman-teman mengatakan Almeni dilahirkan sebagai Emad Jamil Al Swealmeen dari ayah Suriah dan ibu Irak.
Diyakini ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di Irak.
Pada 2014, ia pernah ditangkap polisi karena memiliki “pisau besar” setelah penolakan klaim suakanya.
Hal ini mengakibatkan dia dijerat dengan Undang-Undang Kesehatan Mental dan dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan.
Kemudian Almeni menghabiskan sebagian besar waktunya di Inggris di Liverpool, di mana dia didukung oleh sukarelawan Kristen dari jaringan gereja yang membantu pencari suaka.
Dia menghabiskan delapan bulan tinggal bersama orang-orang Kristen yang taat, Malcolm dan Elizabeth Hitchcott di rumah mereka di distrik Aigburth, Liverpool.
Almeni masuk Kristen di Liverpool Cathedral 4 tahun lalu.
Pada Ahad (14/11), diperkirakan di sana ia ingin melakukan aksi bom bunuh diri bertepatan pada peringatan Remembrance Sunday, ketika 1.200 personel militer, veteran, dan keluarga korban berkumpul untuk mengheningkan cipta pada pukul 11.00. Namun lalu lintas dan penutupan jalan menghentikannya untuk sampai ke sana.
Sebelum Remembrance Sunday dimulai, pria asal Irak tersebut naik Delta Taxi yang dikendarai David Perry di Rutland Avenue, dekat Sefton Park.
“Pesanannya diminta untuk dibawa ke Rumah Sakit Wanita Liverpool, yang jaraknya sekitar 10 menit,” kata Asisten Kepala Polisi Jackson.
“Ketika taksi mendekati titik drop-off di rumah sakit, sebuah ledakan terjadi dari dalam mobil. Ini dengan cepat menelannya dalam api,” lanjutnya. Dalam ledakan itu sopir berhasil melarikan diri.
Sumber keamanan mengatakan kepada Daily Mail bahwa masalah kesehatan mental Almeni adalah “garis kunci penyelidikan” dalam memahami motivasinya melakukan bom bunuh diri.
Detektif dan mata-mata MI5 sedang menyelidiki apakah pelaku bom bunuh diri tersebut melakukan serangan atas dasar agama.
Berbicara secara eksklusif kepada MailOnline pada Selasa (16/11), Hitchcott, seorang mantan tentara Angkatan Darat Inggris, mengatakan bahwa dia bertemu Almeni pada 2015 melalui pekerjaannya di Katedral Liverpool.
Saat itu Almeni mulai menyatakan minatnya untuk pindah agama menjadi Kristen.
Hitchcott juga mengungkapkan bahwa Almeni pernah ditolak suaka sebelumnya. “Dia ditolak suaka pada 2014 oleh Inggris. Dia menyimpulkan kasusnya (suaka) ditolak, karena dia telah diadili karena beberapa insiden kesehatan mental,” ujarnya. (hanoum/arrahmah.com)