PARIS (Arrahmah.com) – Tersangka utama penikaman di Paris mengatakan kepada penyelidik bahwa dia melakukan serangan di luar bekas kantor majalah Charlie Hebdo karena marah atas karikatur Nabi Muhammad yang baru-baru ini diterbitkan ulang.
Tersangka berusia 18 tahun itu mengatakan ia bermaksud menargetkan Charlie Hebdo, yang pada Januari 2015 menjadi sasaran orang-orang bersenjata, kata seorang pejabat kepada kantor berita AFP, Sabtu (26/9/2020).
Serangan pada Jumat (25/9), terjadi tiga minggu setelah persidangan di Paris terhadap tersangka dalam serangan Januari 2015 terhadap Charlie Hebdo, seorang polisi wanita, dan supermarket Yahudi yang menewaskan 17 orang.
Sementara pria tersebut diyakini melakukan penikaman sendirian, delapan orang lainnya ikut ditahan menyusul dua penahanan lagi pada hari Sabtu.
Dua orang baru yang ditangkap adalah adik laki-laki tersangka dan kenalan lainnya, kata sumber pengadilan.
Orang-orang yang terluka adalah karyawan agensi produksi TV pemenang hadiah Premieres Lignes, yang kantornya berada di blok yang sama di pusat kota Paris yang dulu menampung Charlie Hebdo.
Namun, diyakini kedua korban, yang lari ke jalan, tidak diserang secara spesifik. Mereka terluka parah tetapi nyawa mereka tidak dalam bahaya.
Tersangka yakin bahwa kantor Charlie Hebdo masih berada di gedung itu dan ingin menyerang jurnalis dari majalah tersebut, kata seorang sumber, membenarkan informasi yang pertama kali diterbitkan di surat kabar Le Parisien, lansir Al Jazeera.
Charlie Hebdo pindah kantor setelah serangan 2015 dan alamatnya saat ini dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan pada Jumat (25/9) serangan itu “jelas merupakan tindakan terorisme Islam”. Jaksa “anti-terorisme” telah membuka penyelidikan.
Lima dari orang yang ditangkap berada di sebuah apartemen di Pantin di pinggiran utara Paris, Seine-Saint-Denis, alamat terakhir yang diduga alamat penyerang.
Tersangka tiba di Prancis tiga tahun lalu sebagai anak di bawah umur tanpa pendamping, tampaknya dari Pakistan, tetapi identitasnya masih diverifikasi, ujar pernyataan kementerian tersebut.
Jum’at malam, polisi membebaskan pria lain yang berada di dekat lokasi serangan tetapi dipastikan sebagai saksi yang “mengejar penyerang”, kata sumber pengadilan. (haninmazaya/arrahmah.com)