LEWISTON (Arrahmah.id) – Polisi telah menerbitkan surat perintah penangkapan Robert Card, pelaku penembakan massal di Lewiston, Maine, yang menewaskan 22 orang dan melukai 60 orang lainnya pada Rabu (25/10/2023).
Surat perintah tersebut dikeluarkan pada Kamis (26/10), usai polisi mengidentifikasi Robert Card sebagai pelaku penambakan massal. Card kini menjadi buronan atas tuduhan pembunuhan dan dinyatakan berbahaya karena bersenjata.
Polisi membeberkan Robert Card merupakan tentara berusia 40 tahun. Berdasarkan sumber penegak hukum, pria kelahiran 1983 itu merupakan instruktur senjata api bersertifikat dan anggota Cadangan Angkatan Darat AS.
Dilansir dari AFP, Angkatan Darat AS memberikan rincian tentang dinas militer Robert Card selama ini.
Ricard Card merupakan sersan kelas satu di Cadangan Angkatan Darat dengan status “tidak ada penempatan tempur” yang mendaftar pada Desember 2002. Ia bertugas sebagai Spesialis Pasokan Minyak.
Berdasarkan situs karier militer AS, hal itu membuat Card bertugas memasok bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjaga kesiapan setiap saat Angkatan Darat.
NBC News melaporkan bahwa Robert Card menghabiskan dua pekan di fasilitas kesehatan mental pada awal tahun ini.
NBC News merujuk pada ancaman terhadap instalasi Garda Nasional dengan mengutip buletin penegakan hukum yang mengatakan Card “baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental termasuk mendengar suara-suara dan ancaman untuk menembak Pangkalan Garda Nasional” di Saco, Maine.
Namun para pejabat pada konferensi pers Kamis (26/10) tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai laporan tersebut, dan mengatakan belum mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut.
Pihak keluarga Robert Card mendesak agar dirinya segera menyerahkan diri. Mereka mengaku siap membantu dalam bentuk apapun untuk menangani kasus ini. (rafa/arrahmah.id)