TARAKAN TIMUR (Arrahmah.id) – Asrin Saleh, ketua RT 21 Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburung, Tarakan Timur, Kalimantan Utara mengeluhkan aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang kembali berkembang dan meresahkan masyarakat Tanjung Pinang.
“Saya ingin luruskan bahwa LGBT di Tanjung Pasir itu, selama ini belum terselesaikan,” ujar Asrin pada Senin (27/2/2023).
Asrin berharap pemerintah khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat sesegera mungkin melakukan penganganan sebelum masyarakat mengambil tindakan sendiri.
“Apa yang dijanjikan pemerintah setempat khususnya dari pihak MUI (Majelis Ulama Indonesia) artinya mengkomunikasikan dengan baik. Sehingga tidak ada ketersingungan. Kami juga tidak ingin persoalan ini menjadi justru menimbulkan persoalan yang baru. Itu yang kami hindari,” ungkapnya.
“Jadi untuk ke depannya, bagaimana pemerintah setempat khususnya MUI kaltara untuk bisa mengkomunikasikan dengan baik. Sehingga ini bisa kita selesaikan. Daripada warga mengambil tindakan sendiri ini dikhawatirkan menimbulkan hal-hal tidak diinginkan,” pungkasnya.
Sebelumnya pada tahun 2022, pemerintah bersama MUI setempat telah menangani fenomena LGBT yang merebak di Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburung, Tarakan Timur, Kalimantan Utara.
Namun, kini fenomena itu kembali merebak bahkan bertambah jumlah pelakunya, khususnya lesbian. (rafa/arrahmah.id)