BANDUNG (Arrahmah.com) – Kemurtadan Lukman Sardi tentu tidak berefek apa-apa bagi Ummat Islam. Kemungkinan terbesar hanya ditinggalkan fansnya. Namun, jika kita sandingkan dengan kabar Tyrese Darnel Gibson untuk mengenal Islam, maka ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil di Ramadhan nan mulia ini.
Jika Anda pernah menonton film Fast & Furious, barangkali nama aktor Tyrese Darnell Gibson sudah tak asing lagi. Yang unik dari Tyrese adalah, ia dikabarkan tertarik dengan ajaran Muslim pasca kematian aktor yang juga berperan dalam film sequel Fast & Furious beberapa waktu lalu, sehingga diundang dalam acara TV Amerika Serikat (AS) The Deen Show pada Januari 2013.
Ia mengaku telah merasakan kedamaian Islam yang mendalam saat sedang mengalihkan kesedihannya di Dubai, ketika kehilangan teman seprofesinya yang juga sudah dianggap dekat itu, sebagaimana dilansir zulfanafdhilla, Jum’at (19/6).
Sementara di Indonesia, merdeka.com, Kamis (18/6/2015) melaporkan bahwa aktor yang sempat memerankan K.H Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah, Lukman Sardi mengaku telah berpindah agama. Dia kini beralih agama dari Islam menjadi Kristen.
Lukman mengatakan bahwa, “Saya lebih memilih menjadi percaya, sekitar 6 tahun lalu,” dalam kesaksiannya di GBI Ecclesia.
Kesaksian Lukman Sardi ini diunggah ke Youtube oleh akun Ikka LyFrans pada 24 Mei lalu. Lukman menegaskan, dia pindah agama ini tidak ada tekanan, termasuk dari istrinya, Pricillia Pullunggono yang memang beragama Kristen.
Lantas hikmah apa yang dapat kita petik dari kedua fenomena terkait aqidah tersebut? Jawabannya terdapat pada Al-Qur’an.
Firman Allah pada Surat Al-Jumu’ah ayat 8 rupanya menyapa orang-orang seperti Tyrese untuk merenung,
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Maka pasca kematian sahabat dekatnya, Paul Walker, dalam satu kecelakaan mobil, Tyrese begitu terpukul, lalu mencari siapa Penciptanya dan makna hidup yang sesungguhnya. Hingga ia akhirnya, selain merasakan kedamaian Islam dari keteladan Maxwell (musisi) dan Will Smith (aktor), ia juga menemukan sebuah penjelasan terkait kematian, tujuan hidup, dan Allah sebagai Pencipta dalam sebuah video yang diunggah Talk Islam pada YouTube bertajuk The Meaning of Life.
Maka beruntunglah Tyrese yang kini dikabarkan sedang menjemput hidayah, dan belajar dari kematian tragis yang dialami sahabatnya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala pada Surat Al-Isra ayat 15.
مَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
Ayat di atas juga mengabarkan kepada kita bahwa mereka yang tersesat, apalagi murtad, maka dia menjadi rugi. Lebih beratnya lagi, orang yang murtad terancam dengan azab Allah yang mengerikan. Na’udzubillaahi min dzalik.
Selain itu, Allah juga tidak memberikan ampunan kepada orang murtad, sebagaimana termaktub dalam Qur’an Surat An-Nisa ayat 137.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
Dengan demikian, mari kita terus berdoa agar ditetapkan dalam hidayah-Nya, sekalipun penuh dengan tantangan hingga kita tak lekang dari alfa. Pun selagi kita berada dalam bulan dimana semua doa orang yang shaum diijabah Allah subhanahu wata’ala, mari panjatkan doa,
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. [Qur’an Surat ‘Ali Imran: 193]
Semoga Allah mengokohkan aqidah Tauhid dalam dada kita semua, yang dengannya tak ada sedikitpun ruang bagi iming-iming dunia untuk membuat kita terlena dan meninggalkan Allah subhanahu wata’ala. Aammiin. (adibahasan/arrahmah.com)