SEATTLE (Arrahmah.com) – Seorang pelajar SMA Katolik, Sion Lourdes Perez, mengenakan kerudung dalam perjalanannya kembali ke rumah di Seattle, Amerika Serikat, sebagai bagian dari program “pekan kesopanan” di sekolah, yang memperlihatkan dengan jelas kepadanya tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh perempuan Muslim. Merasa menjadi target, ia pun melepaskan kerudungnya di pertengahan jalan pulang.
Gadis berusia 15 tahun tersebut berbagi pengalamannya yang dia sebut sebagai “luar biasa”.
“Saya merasa seperti orang-orang menatapku, mendorong orang-orang di sekitar untuk melihat. Getarannya benar-benar negatif, saya merasa eperti ada semacam ancaman atau asing. Ketika saya melepas kerudung, saya merasa lega,” katanya, sebagaimana dilansir oleh The ExpressTribune, Senin (18/1/2016).
Namun, karena Perez berniat untuk memakai kerudung selama seminggu penuh, dan bukan hanya beberapa jam, hari berikutnya ia memakai kerudung lagi.
“Saya memiliki rasa hormat sekarang. Mereka benar-benar harus kuat. Dibutuhkan keberanian yang luar biasa untuk berjalan-jalan dengan mengenakan jilbab,” kata Perez, mengacu pada Muslimah yang mengenakan kerudung.
Perez mengatakan bahwa pada walnya ia memakai kerudung karena rasa ingin tahu, tapi melihat reaksi orang-orang, ia ingin tetap memakainya selama seminggu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perempuan itu dinilai dan diperlakukan. Dia mengatakan bahwa setelah beberapa hari, teman-temannya berhenti memperhatikannya.
Kepala Sekolah dari sekolah tinggi Jennifer Wiley ketika berbicara tentang siswa Muslim di sekolahnya, mengatakan: “Mereka bergulat dengan isu-isu yang benar-benar kompleks.”
(ameera/arrahmah.com)