MESIR (Arrahmah.com) – Pelajar sejumlah universitas dan sekolah Mesir melanjutkan aksi protes anti-kudeta mereka pada Selasa (25/3/2014). Sementara Aliansi anti-kudeta menyerukan kelanjutan dari eskalasi revolusioner dalam protes terhadap penindasan yang sedang berlangsung terhadap aktivis pro-Mursi, khususnya terhadap kaum wanita dan pelajar.
Mereka juga menyerukan “hari revolusioner” pada Rabu (26/3) ketika aksi protes dijadwalkan untuk dilakukan menuju tempat utama, termasuk Tahrir, Rabia Al-Adaweya, dan Al-Nahda Square.
Di Kairo, gerakan “pelajar menentang kudeta” menggelar aksi unjuk rasa di Universitas Ain Shams mengutuk kudeta militer dan menyerukan pembebasan para pelajar yang ditahan.
Di Provinsi Kafr El-Sheikh, warga membentuk “rantai manusia” hingga tujuh kilometer di sepanjang jalan pesisir, menyerukan pembebasan tahanan kota mereka sambil membawa foto-foto mereka.
Di Damietta, pengunjuk rasa anti-kudeta juga membentuk “rantai manusia” pada Senin (25/3) pukul 07:00 pagi, menyampaikan seruan menentang kudeta militer, penangkapan sewenang-wenang, dan pembantaian yang dilakukan oleh pasukan keamanan junta Mesir.
Di Beni Suef, mahasiswa Universitas Nahda mengorganisir pemogokan parsial dimulai dari pukul 09:00 pagi, sebagai protes menentang pengusiran tujuh mahasiswa karena partisipasi mereka dalam kegiatan anti-kudeta.
Di Provinsi Minya, para siswa Sekolah Teknik mengorganisir aksi yang mengecam hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan Minya pada hari Senin terhadap 529 para pengunjuk rasa anti-kudeta. (banan/arrahmah.com)