HAINAN (Arrahmah.com) – Sejumlah pelajar muslimah di Sanya, Hainan, Cina, berkumpul di luar sekolah mereka pasca dilarang masuk (15/9/2020). Mereka dilarang masuk karena menolak untuk membuka hijab yang mereka pakai.
Dalam video yang dirilis Talk East Turkestan pada Kamis (17/9), para pelajar muslim kemudian melakukan aksi protes dengan membaca buku di depan gerbang dengan keras. Para siswi pun memanggil guru-guru yang ada di dalam sekolah untuk keluar mengajari mereka. Kebanyakan siswi ini merupakan keturunan suku Utsul atau Hui Hainan yang telah tinggal di provinsi paling selatan Cina ini sejak era dinasti Yuan. Salah satu tokoh dunia yang berasal dari suku ini adalah mantan Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi.
Setahun sebelumnya, pemerintah kota Sanya pernah melakukan hal serupa pada tahun ajaran baru di bulan Oktober 2019. Pemerintah kota berdalih bahwa sekolah di Cina merupakan sekolah multi etnis yang tidak boleh ada simbol agama didalamnya. Mereka melarang pelajar muslimah untuk menggunakan hijab, memakai celana panjang, dan memakai baju tangan panjang. (Hanoum/arrahmah.com)