Perang antara Hizbullah melawan tentara Zionis-Israel Agustus tahun lalu sudah berakhir, namun korban perang ternyata masih saja berjatuhan. Yang terbaru, seorang pekerja PBB asal Inggris dilaporkan tewas terkena ledakan bom cluster yang disebarkan Israel di Bint Jubail, wilayah basis Hizbullah di utara Lebanon.
International Middle East Media Center (IMEMC) pada 11 Oktober lalu melansir berita yang menyebutkan bahwa seorang pekerja United Nations Mine Action Coordination Centre (UNMACC) asal Inggris terkena ledakan bom cluster dan tewas seketika. Sebelumnya seorang bocah dan seorang penggembala juga tewas di tempat yang sama. Jumlah korban yang tewas akibat bom cluster Israel ini menjadi 13 orang.
Dalam perang yang memakan waktu hampir sebulan penuh tersebut, Zionis-Israel diyakini banyak kalangan menggunakan bom cluster dan senjata-senjata biologi yang sesungguhnya dilarang dalam banyak peraturan internasional. Hanya saja, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya, menolak tudingan tersebut.
Kedustaan Israel terbongkar ketika satu-persatu korban berjatuhan akibat meledaknya bom cluster yang memang memiliki efek mengerikan tersebut. Selain Israel, AS juga banyak menggunakan bom jenis ini di Afghanistan dan Irak.
Setelah berakhirnya perang antara Hizbullah melawan tentara Zionis-Israel, PBB segera turun tangan dan salah satu program yang dilakukan badan internasional tersebut adalah membersihkan wilayah peperangan di Lebanon dari segala ranjau dan sisa bom yang belum meledak. Namun malang tak dapat ditolak, seorang pekerjanya menemui ajal, korban kebiadaban Israel.
Sumber: Irib