GAZA (Arrahmah.id) – Presiden Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), Nasser Abu Baker, menyampaikan permohonan bantuan melalui Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) pada Senin (20/11/2023). Dia berbicara atas nama jurnalis yang berbasis di Yerusalem, Gaza, Tepi Barat dan diaspora.
Abu Baker mengatakan bahwa “selama lebih dari 40 hari, kami berada di garis depan dalam menceritakan kisah ini kepada dunia, dan sayangnya, banyak juga dari kami yang menjadi bagian dari kisah tersebut.”
Dia mengatakan 36 jurnalis telah terbunuh oleh bom dan peluru “Israel”, serta 12 pekerja media pendukung, sejak 7 Oktober.
“Rata-rata setiap hari ada satu jurnalis”, tambahnya.
Abu Baker mengatakan dua jurnalis belum ditemukan dan 37 lainnya terluka, enam di antaranya luka serius.
Dia mengatakan “Israel” telah mengakui menghancurkan sistem komunikasi di Gaza menjelang kampanye pengeboman yang intens.
“Israel tidak ingin dunia melihat kejahatan perang mereka, yang berarti bahwa jurnalis Palestina yang melaporkan apa yang terjadi secara real-time merupakan ancaman terhadap kampanye militer mereka, terhadap impunitas mereka.”
Rumah para jurnalis juga menjadi sasaran serangan udara tersebut.
Abu Baker menyebut Wael Al Dahdouh, seorang jurnalis Al Jazeera, yang istri dan anak-anaknya tewas dalam serangan udara “Israel” saat dia sedang bertugas.
“Saat ini, lebih dari 1.000 rekan kalian telah mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Kami sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan dan mengakhiri pengepungan dan pendudukan.”
Dia mengatakan para jurnalis sangat membutuhkan alat pelindung diri dan peralatan keselamatan agar mereka dapat terus melaporkan situasi di lapangan.
“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kami membutuhkan bantuan Anda. Kami tidak bisa membiarkan dunia mengabaikan kekejaman ini yang terus berlanjut,” tegasnya.
Tentara “Israel” terus menggempur rumah-rumah warga sipil di seluruh Jalur Gaza dan pembantaian baru dilaporkan terjadi di seluruh wilayah kantong yang terkepung. Beberapa rumah sakit, masjid, gereja, dan sekolah juga hancur.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini “Israel” telah membunuh lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita. Lebih dari 31.000 warga Palestina terluka. (zarahamala/arrahmah.id)