IDLIB (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah yang menguasai kota Maaret Al-Nu’man di provinsi Idlib telah menolak untuk menyerahkannya “secara damai” selama negosiasi dengan rezim Suriah, Omar Rahmon, seorang anggota Komite Rekonsiliasi Nasional, mengatakan pada Rabu (25/12/2019).
“Kelompok-kelompok ‘teroris’ yang aktif di Maaret Al-Nu’man telah menolak untuk memulai proses [rekonsiliasi] apa pun,” ujar Rahmon seperti dilansir AMN.
Menurut klaimnya, para militan mengharapkan dukungan Turki dan ingin mengambil keuntungan dari kondisi cuaca yang memburuk.
“Mengingat tidak mungkinnya ‘gencatan senjata’, pertempuran akan berlanjut sampai Maaret Al-Nu’man kembali berada di bawah kendali Damaskus,” ujar Rahmon.
Pada Senin, Rahmon mengatakan kepada surat kabar Al Watan bahwa rezim Suriah sedang menegosiasikan kesepakatan “gencatan senjata” dengan imbalan penyerahan kota, tetapi kemungkinannya kecil. Dia menuduh para pejuang Suriah yang mengendalikan kota tersebut, bertindak atas perintah Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)