DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah berhasil meraih keuntungan pada Ahad (19/3/2017) dengan merebut gerbang timur dari ibukota Suriah, Damaskus, yang terletak antara lingkungan Qaboun dna Jobar, ujar aktivis.
Pejuang melancarkan serangan besar pada Ahad (19/3) yang membawa mereka lebih dekat dengan jantung kota Damaskus, di mana pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad merespon dengan pemboman intensif di wilayah Ghautah Timur, yang membunuh sedikitnya 8 warga sipil, lansir Zaman Alwasl.
Pejuang memulai serangan mereka menargetkan posisi pasukan rezim dengan dua bom mobil yang berhasil menewaskan puluhan tentara dan milisi Syiah sekutu rezim.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan faksi-faksi jihadi terlibat dalam serangan tersebut.
Saksi mata mengatakan tentara rezim telah mengerahkan tank-tank di Al-Tijara dan Al-Adawi dan tentara juga melakukan patroli berjalan kaki.
“Jalan-jalan kosong dan militer [rezim Asad] telah mengutus puluhan tentara di jalan-jalan, serta mengerahkan tank-tank. Suara mortir dari Jobar belum berhenti,” ujar seorang warga di lingkungan Tijara mengatakan kepada Reuters.
Saksi lain mengatakan sebagian besar toko telah ditutup di daerah yang dekat dengan pertempuran dan sebagian warga melarikan diri.
Sumber pejuang mengatakan serangan mereka di Jobar, yang tertahan di tahun 2013, adalah tanggapan dari kekalahan mereka di Qaboun dan Barza, dua distrik di utara.
“Hal ini untuk meringankan tekanan terhadap pejuang, di mana rezim tak henti-henti membombardir dan menembakkan artileri pada orang-orang kami,” ujar Abu Abdo, komandan dari kelompok Failaq Ar-Rahman yang mengeluarkan pernyataan melalui pesan internet, menambahkan bahwa tujuan mereka adalah menghubungkan Jobar dengan Qaboun.
Dia menambahkan bahwa operasi termasuk dua ledakan bom mobil yang dilancarkan oleh pejuang dari Tahrir Syam, sebuah koalisi kelompok jihad di mana Jabhah Fath Syam termasuk di dalamnya. (haninmazaya/arrahmah.com)