SURIAH (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah pada Rabu (9/12/2015) mulai mengevakuasi warga sipil dari distrik terakhir yang mereka kontrol di pusat kota Homs di bawah kesepakatan dengan pemerintah Presiden Bashar Asad, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).
Setelah evakuasi distrik Waer yang dikepung selama tiga tahun itu selesai, Homs akan kembali ke tangan pemerintah rezim Nushairiyah. Sebagai gantinya, pemerintah harus mengakhiri pengepungan atas distrik itu dan mengakhiri operasi militer mereka di sana.
Rami Abdel Rahman, kepala SOHR, mengatakan tiga bus yang membawa sekitar 150 warga sipil telah meninggalkan distrik itu dan sisanya menyusul.
Kesepakatan itu dicapai awal bulan ini dan mengizinkan 2.000 warga meninggalkan distrik di Homs yang pernah dijuluki “ibukota revolusi”.
Abdel Rahman mengatakan sekitar 750 orang, termasuk warga sipil, sedang menunggu evakuasi pada hari Rabu.
“Mereka semua berkumpul di 4:00 di jalan-jalan, menunggu untuk meninggalkan kota,” kata Abdel Rahman kepada AFP.
Bus-bus itu akan menuju dari Homs ke daerah Qalaat Al-Madiq di provinsi Hama tengah, kemudian ke provinsi barat laut Idlib, tambahnya.
Provinsi Idlib dikontrol oleh Mujahidin Jaisyul Fath, cabang Al-Qaeda di Jabhah Nushrah, dan yang akan mengirim beberapa pasukannya untuk mengawal bus-bus itu, menurut Abdel Rahman.
Awal bulan ini, Gubernur Homs Talal Barazi mengatakan semua pemberontak akan meninggalkan Waer dalam waktu dua bulan.
(banan/arrahmah.com)