DARAA (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah melancarkan serangan balasan terhadap pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di kota Daraa, merebut beberapa blok saat pertempuran untuk mengontrol lingkungan strategis di Kota Tua Daraa memasuki bulan kedua.
Pejuang Suriah dalam sebuah pernyataan yang diposting online mengatakan bahwa mereka berhasil membunuh beberapa tentara rezim dan menghancurkan kendaraan lapis baja pada Senin (13/3/2017) di lingkungan Al-Manshiya, lansir Zaman Alwasl.
Selama sebulan, jet tempur rezim telah melakukan serangan dan menjatuhkan bom barel di Al-Manshiya, barak terbesar rezim di Daraa dan merupakan rumah bagi 20.000 warga Suriah.
Korban tewas dari serangan bom barel setidaknya mencapai 100 orang sejak pertempuran meletus awal Februari.
Seorang dokter terkemuka dan ayah dari 7 anak telah meninggal dunia dalam serangan udara rezim Asad pada Ahad (12/3) di Al-Manshiya, menurut petugas medis.
Serangan udara pengecut oleh rezim Asad sengaja menargetkan petugas medis yang merawat para pejuang yang terluka.
Para pejuang Suriah telah berkabung atas kepergian Hassan Al-Hariri, dokter terkemuka Suriah yang telah mengorbankan waktu, harta dan jiwanya untuk revolusi Suriah sejak awal revolusi.
Pada 2 Agustus 2014, jet-jet tempur rezim Asad melancarkan serangan udara mematikan menargetkan rumah Hariri di kota Busra Al-Harir. Tujuh anaknya gugur dalam serangan itu, yang tertua berusia 16 tahun dan yang paling muda baru berusia tiga bulan. Kematian tragis anak-anaknya mendorong Hariri untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan lebih banyak lagi untuk menyelamatkan nyawa para korban bom.
Selain Hariri, serangan udara di Al-Manshiya juga membunuh seorang aktivis dan jurnalis terkemuka, Muhammad Abazid yang memiliki nama samaran George Samara. (haninmazaya/arrahmah.com)