ALEPPO (arrahmah.com) – Pejuang Suriah berhasil membunuh seorang komandan senior milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka “Hizbullah” pada Senin (15/8/2016) ketika terjadi serangan yang gagal di barak rezim Asad di Aleppo, menurut sumber di ruang operasi Jaisyul Fath.
Sumber mengatakan kepada The New Arab bahwa komandan “Hizbullah” telah tewas ketika pejuang Suriah berusaha mengambil kendali dari bekas pabrik semen yang berubah menjadi pangkalan militer rezim Asad di distrik Ramouseh, tenggara Aleppo.
“Kami telah gagal untuk mengambil kendali pabrik semen yang dikontrol oleh rezim, namun kami berhasil mengendalikan bagian dari jalur pasokan dari selatan kota,” ujar sumber seperti dilansir Zaman Alwasl.
Kelompok militan Syiah asal Libanon tersebut telah menjadi pendukung utama rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad sejak awal konflik.
Serangan yang mengalami kegagalan tersebut dipimpin oleh Jabhah Fath Syam.
Pertempuran sengit dimulai pada Ahad (14/8) dan berlangsung selama berjam-jam di sekitar posisi kunci tentara Asad di pabrik semen, di mana sejumlah besar senjata dan kendaraan militer disimpan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan sedikitnya 35 pejuang Suriah gugur dalam pertempuran itu.
Pertempuran di Aleppo menjadi intensif setelah pasukan rezim menguasai rute pasokan terakhir ke daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah pada pertengahan Juli, setelah pengepungan hampir tiga minggu. Pejuang Suriah berhasil mengendalikan Ramouseh pada 6 Agustus lalu dan menghubungkan dengan daerah yang dikendalikan mereka.
Jaisyul Fath kemudian mengumumkan bahwa mereka akan berupaya untuk menguasai seluruh Aleppo, yang jika berhasil akan menjadi kemenangan terbesar dalam perang Suriah.
Pejuang Suriah telah mencoba untuk mengamankan jalur pasokan ke distrik-distrik yang dikuasai oleh mereka, meskipun serangan udara berat terus menggempur daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)