ALEPPO (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah telah membunuh lebih dari 300 tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan sekutunya saat mereka mencoba untuk merebut sebuah kompleks militer yang telah hilang dari tangan mereka dua minggu lalu di medan pertempuran Aleppo, ujar laporan seorang komandan salah satu faksi pejuang Suriah pada Selasa (23/8/2016).
Kapten Naji Al-Mustafa, komandan senior Brigade Suqour Al-Jabal mengatakan pasukan perlawanan telah menyebabkan kekalahan memalukan untuk pasukan Asad dan milisi sekutunya, menewaskan dan melukai puluhan serta menghancurkan 5 tank di medan pertempuran Al-Ramouseh, lansir Zaman Alwasl pada Rabu (24/8).
Reporter Zaman Alwasl mengatakan bahwa pasukan perlawanan telah merebut kembali semua titik yang hilang dari pasukan rezim Asad mengikuti pertempuran sengit di Al-Ramouseh.
Seorang pemimpin pejuang Suriah menyangkal setiap klaim kemajuan yang diumumkan oleh pasukan rezim di Sekolah Tinggi Teknik Penerbangan yang berlokasi di Al-Ramouseh dan membenarkan bahwa pejuang Suriah telah membunh puluhan tentara rezim dan milisi Syiah “Hizbullah” pendukungnya dalam pertempuran di gerbang sekolah.
Omar Salkhou, pemimpin gerakan Nuruddin Al-Zanki mengumumkan dalam rekaman yang diposting online bahwa pejuang Suriah siap untuk membuka koridor kemanusiaan untuk warga sipil yang terkepung di lingkungan SheikhMaqsood yang berada di bawah kendali YPG
PBB siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Suriah, tetapi membutuhkan komitmen dari semua pihak dalam perang, untuk mematuhi gencatan senjata kemanusiaan 48 jam, ujar kepala bantuan PBB pada Senin (22/8).
Rusia yang telah mendukung pasukan rezim Asad dan melancarkan serangan udara brutal mengklaim bahwa mereka akan mendukung gencatan senjata.
Aleppo merupakan kota terbesar di Suriah yang saat ini terbagi menjadi dua antara wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di timur dan rezim Asad di barat. (haninmazaya/arrahmah.com)