TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Di bawah protes dari warga Palestina biasa, dan tuntutan kelompok Perlawanan, Mohammed Jaber Abu Shujaa, seorang pejuang Palestina yang terkenal, dibebaskan dari rumah sakit Thabet Thabet di Tulkarem.
Dia kemudian tiba di kamp pengungsian Nur Shams di tengah perayaan para penghuni kamp.
Abu Shujaa sebelumnya dikepung, bukan oleh militer ‘Israel’, tetapi oleh Polisi Otoritas Palestina (PA).
Tulkarm residents and mothers of Palestinian martyrs escorted the wanted commander of al-Quds Brigades Abu Shujaa, foiling an attempt by Palestinian Authority 'security forces' to arrest him in Thabet Thabet Hospital in Tulkarm. pic.twitter.com/4URO02WSZ8
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) July 26, 2024
Pemimpin Brigade Tulkarm yang berusia 26 tahun itu menjadi sasaran pembunuhan oleh tentara ‘Israel’ selama bertahun-tahun. Upaya terakhir untuk membunuhnya adalah April lalu.
Kemudian, tentara ‘Israel’ menyerbu kamp pengungsi Tulkarem, melancarkan salah satu operasi paling mematikan dalam beberapa tahun, yang mengakibatkan tewasnya 14 warga Palestina dan melukai banyak lainnya.
Setelah tersebar rumor bahwa Abu Shujaa telah terbunuh, pemuda itu muncul di pemakaman massal rekan-rekannya, sambil mengacungkan senapan otomatisnya dan menyampaikan pidato emosional tentang kelanjutan perlawanan.
‘Israel’ telah berupaya menangkapnya sejak saat itu, terutama karena Brigade Tulkarem telah muncul sebagai salah satu kelompok pejuang terkuat yang menentang pendudukan ‘Israel’ di Tepi Barat.
Meskipun polisi PA berpartisipasi dalam pengumpulan intelijen melawan para pejuang Palestina, dan sering menangkap atau bahkan menembak para pejuang, toleransi masyarakat Palestina terhadap perilaku tersebut telah menjadi terbatas sejak dimulainya perang ‘Israel’ di Gaza.
Ketika berita muncul bahwa Abu Shujaa, dan kemungkinan orang lain, dikepung oleh pasukan keamanan PA di rumah sakit, kelompok Palestina, termasuk sayap militer gerakan Fatah, menyatakan Nafir, kata Arab yang menunjukkan mobilisasi rakyat.
استقبال حافل في مخيم نور شمس لقائد كتيبة طولكرم بسرايا القدس الذي كانت تحاصره أجهزة السلطة في المشفى الحكومي#الأخبار pic.twitter.com/78D7ENFElV
— قناة الجزيرة (@AJArabic) July 26, 2024
Massa berbondong-bondong mendatangi rumah sakit Thabet Thabet, sementara kelompok-kelompok besar Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam memperingatkan PA agar tidak menangkap pejuang atas nama ‘Israel’.
“Apa yang dilakukan otoritas (Palestina) melayani agenda musuh ‘Israel’,” kata anggota biro politik Jihad Islam, Ali Abu Shahin kepada Al-Jazeera.
“Perilaku Otoritas Palestina dalam mengejar dan menangkap para penentang telah mencapai tahap yang paling berbahaya,” demikian pernyataan Hamas.
Faktanya, Abu Shujaa pernah ditangkap oleh ‘Israel’ dan PA di masa lalu, saat ia baru berusia 17 tahun.
Dia ditangkap oleh PA dua kali sebelumnya, atas perintah ‘Israel’, yang membunuh adik laki-lakinya, Mahmoud selama invasi ke kamp tersebut.
Kali ini, Abu Shujaa tidak ditahan karena ratusan warga Palestina menyerbu rumah sakit dan membebaskannya. Namun, kejadian itu semakin meningkatkan kemarahan terhadap PA, yang kini dilihat oleh sebagian besar warga Palestina sebagai alat penjajah ‘Israel’.
Apa itu Brigade Tulkarem?
Brigade Tulkarem adalah organisasi bersenjata Palestina yang didirikan pada Maret 2022.
Kelompok ini bermarkas di kota Tulkarm dan kamp pengungsi Nour Shams yang berdekatan. Meskipun mencakup anggota dari beberapa faksi Palestina, kelompok ini secara resmi berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam.
Kelompok ini melancarkan banyak operasi militer melawan tentara pendudukan ‘Israel’ di pos pemeriksaan militer, dan menghadapi serangan ke kota dan kamp.
Batalyon tersebut bermarkas di kamp pengungsi Nour Shams di Tulkarem.
Pada September 2022, kelompok itu diyakini memiliki sekitar 40 pejuang yang terlatih. Jumlah itu meningkat dalam beberapa bulan dan tahun berikutnya, terutama ketika Brigade itu bergabung dengan kelompok dan pejuang lain, sebagian besar dari Tepi Barat utara.
Anggota Brigade Tulkarem sering dianiaya oleh dinas keamanan PA, dan beberapa di antaranya ditembak mati setelah pengejaran. (zarahamala/arrahmah.id)