GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, menyerahkan tiga tawanan dari pihak “Israel” kepada Komite Internasional Palang Merah sebagai bagian dari tahap pertama pertukaran tahanan dalam perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Proses serah terima berlangsung di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, diawali dengan penandatanganan dokumen oleh perwakilan Brigade Al-Qassam dan pejabat Palang Merah.
Tiga Tawanan “Israel” Dibebaskan
Sebelumnya, Hamas telah mengumumkan nama-nama tiga tawanan yang dibebaskan dalam tahap keenam pertukaran ini:
- Alexander Turbunov
- Sagi Dekel Han
- Yair Horn
Saraya Al-Quds juga mengonfirmasi bahwa mereka membebaskan Turbunov sebagai bagian dari kesepakatan ini.
Serah terima dilakukan di atas panggung yang telah disiapkan sebelumnya, dengan jam pasir serta foto tawanan “Israel” Matan dan ibunya, Einav Tsangawker. Di bawah foto itu tertulis kalimat “waktunya hampir habis”, yang diserahkan kepada salah satu tawanan untuk dibawa kembali ke “Israel”.
Pesan Tawanan: Segera Pulangkan yang Lain
Ketiga tawanan berbicara dalam bahasa Ibrani, mengungkapkan kegembiraan atas kebebasan mereka dan mendesak pemerintah “Israel” untuk terus bernegosiasi guna membawa pulang tawanan lainnya. Mereka menekankan bahwa “tidak ada waktu lagi”.
Mereka kemudian dibawa dengan kendaraan Palang Merah, dan militer penjajah “Israel” mengonfirmasi bahwa mereka telah diterima.
Hamas: Yerusalem dan Al-Aqsa Garis Merah
Hamas menegaskan bahwa kehadiran simbol Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa dalam proses serah terima adalah pesan jelas bahwa keduanya merupakan “garis merah” bagi rakyat Palestina.
Mereka juga menekankan bahwa pembebasan tawanan “Israel” hanya mungkin terjadi melalui negosiasi dan pemenuhan perjanjian yang telah disepakati. Hamas menyebut kesepakatan pertukaran ini sebagai bukti kekuatan perlawanan dan solidaritas rakyat Palestina.
Gerakan ini juga menegaskan bahwa “tidak ada pengusiran, kecuali menuju Yerusalem”, sebagai respons terhadap seruan pengusiran dan pembersihan etnis yang sebelumnya dilontarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump dan para pendukungnya.
“Israel” Bebaskan 369 Tahanan Palestina
Sementara itu, Kantor Informasi Tahanan Palestina mengumumkan bahwa sebagai bagian dari kesepakatan, “Israel” akan membebaskan:
- 36 tahanan Palestina dengan hukuman seumur hidup
- 333 tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023
(samirmusa/arrahmah.id)