Peshawar (armnews) – Pejuang Muslim berhasil merebut dan menguasai Madyan, sebuah kota di Pakistan baratlaut Selasa dan menaikkan bendera mereka di atas sejumlah bangunan setelah pasukan keamanan menyerah.
Kota Madyan adalah kota ketiga yang dikuasai secara efektif oleh para pengikut pemimpin agama Maulana Fazlullah, yang minta diberlakukannya hukum Syariah Islam di bekas daerah peristirahatan wisatawan Swat.
“Mereka merebut kota Madyan hari ini, mereka telah menyerbu kota Matta dan Khawasakhela dalam serangan mereka sebelumnya,” kata seorang polisi yang tidak menyebut nama. Polisi telah menyerahkan senjata, kendaraan dan kendali mereka sepenuhnya atas sejumlah pos polisi setempat. “Militan meneruskan kemajuan mereka,” kata pejabat polisi itu.
Sejumlah warga mengatakan pejuang Muslim telah menguasai sepenuhnya Madyan dan meronda kota itu. Beberapa saksi mengatakan para pendukung Fazlullah telah mengerek bendera mereka di atas bangunan pemerintah dan menjaga tempat-tempat penting, seperti bank dan sejumlah pusat pertokoan dan perkantoran.
Sedikitnya 37 polisi dan tentara paramiliter telah meninggalkan pos polisi penting tanpa perlawanan setelah pejuang Muslim itu mengepung kota tersebut dan menjamin bahwa mereka tidak akan diganggu.
Sumber pejuang Muslim mengatakan polisi telah menyerahkan 35 senapan serbu Kalashnikov, menyusul pembicaraan dengan polisi dan pasukan keamanan yang setuju untuk mundur tanpa kontak senjata. Polisi juga telah mundur dari dua pos polisi penting lainnya di desa yang berdekatan.
Pemerintah telah mengerahkan 2.500 tentara ke Swat pekan lalu untuk menghadapi Fazlullah, yang juga dikenal sebagai ulama radio karena pidatonya di stasiun radio pribadinya, yang mana ia menyerukan perang suci terhadap pemerintah.
Lebih dari 150 pejuang Muslim tewas dalam sejumlah bentrokan dengan pasukan keamanan dalam sepekan terakhir.
Penduduk setempat juga menyebutkan bahwa kemenangan kelompok Muslim bersenjata itu diumumkan lewat radio yang dimiliki oleh Maulana Fadhlullah, salah satu ulama Pakistan yang terkenal dekat dengan Taliban.
Para saksi mata menyaksikan bahwa pasukan Muslim bersenjata itu mengibarkan bendera simbol harakah Maulana Fadhlullah di markas-markas militer dan bangunan-bangunan resmi pemerintah.
Namun biasanya, melihat berbagai kasus, Amerika Serikat (AS) tak akan tinggal diam.
Sumber: Hidayatullah