ALJIR (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok pejuang Islam Aljazair pada Senin (22/9/2014) malam merilis sebuah video yang memperlihatkan seorang turis Perancis yang mereka tangkap pada Ahad (21/9) ketika sedang berlibur di Aljazair. Kelompok ini mengancam akan mengeksekusi tawanannya kecuali jika Perancis menghentikan serangan udara di Irak.
Kementerian luar negeri Perancis menegaskan keaslian video dan mengidentifikasi sandaera sebagai Herve Gourdel (55), lapor the Guardian pada Senin (22/9).
Gourdel dilaporkan diculik saat berjalan di wilayah pegunungan Kabylie, dekat ibukota Aljir. Pemerintah penjajah Perancis mengatakan tidak jelas apakah pria itu diculik oleh geng kriminal atau “fundamentalis” Islam.
Dalam video tersebut, pria itu mengatakan dia ditahan oleh “Soldiers of the Caliphate” (Jund al-Khilafah) dan para penculik mengatakan mereka akan membunuh pria tersebut kecuali Perancis mengakhiri keterlibatannya dalam koalisi pimpinan AS yang berdalih memerangi ISIS di Irak dan Suriah.
Sandera terlihat duduk di antara dua pria bersenjata yang mengenakan penutup wajah. Dia menyampaikan pesan singkat kepada presiden Perancis, Francois Hollande : “Kelompok bersenjata ini meminta saya untuk menuntut Anda agar tidak campur tangan di Irak. Mereka menahan saya sebagai sandera. Saya mohon kepada preiden, untuk melakukan semua hal dalam kekuasaan Anda untuk mengeluarkan saya dari sini,” ujarnya.
Gourdel merupakan seorang pemandu gunung dari Nice, dia melakukan pendakian dengan dua orang lain dan menghabiskan malam di pondok ski di dekat Tikjda.
“Semuanya sedang dilakukan untuk menemukan rekan senegara kami. Semua layanan kami dimobilisasi untuk itu dan tidak ada satu pun yang dikesampingkan. Kami menjalin kontak dengan otoritas Aljazair yang bekerjasama dan mendukung penyelidikan kami,” ujar kementerian luar negeri Perancis. (haninmazaya/arrahmah.com)