BAGA (Arrahmah.com) – Pejuang Boko Haram telah menyita sebuah kota kunci dan pangkalan militer multi-nasonal di timur laut Nigeria, ujar pernyataan saksi mata dan pejabat Nigeria.
Seorang senator di negara bagian Borno mengatakan tentara telah meninggalkan pangkalan di kota Baga setelah terjadi serangan mematikan pada Sabtu (3/1/2015), lansir BBC Ahad (4/1).
Warga Baga yang melarikan diri ke negara tetangga Chad, mengatakan banyak korban tewas dalam serangan tersebut.
Baga adalah kota terakhir di wilayah Borno Utara yang berada di bawah kendali pemerintah Nigeria. Pangkalan militer yang berada di kota tersebut menjadi rumah bagi tentara multi-nasional dari Nigeria, Chad dan Niger.
Warga yang mengungsi ke Chad mengatakan mereka terbangun saat mendengar suara tembakan berat ketika “militan” Boko Haram melancarkan serangan pada Sabtu pagi, menyerang dari segala arah.
Mereka memutuskan untuk mengungsi ketika mereka melihat pasukan multi-nasional melarikan diri.
“Bila Anda melihat tentara melarikan diri, apa yang Anda lakukan selain berlari juga?” Ungkap seorang warga kepada BBC.
“Kemarin sekitar pukul 5.00 kami dibangunkan oleh tembakan berat dan kami tidak bisa mengidentifikasi dari mana tembakan itu berasal,” ujar warga lainnya.
“Mereka datang dari utara, barat dan dari bagian selatan kota karena bagian timur kota hanya terdiri dari air. Ketika kami menuju bagian barat, kami melihat orang-orang bersenjata Boko Haram datang ke arah kami,” lanjutnya.
Maina Maaji Lawan, seorang senator dai Borno Utara mengatakan kepada BBC bahwa komunikasi dengan kota itu terputus dan informasi yang tepat mengenai jumlah korban atau apa yang sebenarnya terjadi belum bisa dikonfirmasi.
Namun ia mengakui bahwa militer telah meninggalkan pangkalan.
“Pasti ada sesuatu yang salah yang membuat militer kami meninggalkan pos mereka setiap kali ada serangan dari Boko Haram,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)