MOGADISHU (Arrahmah.id) – Seorang pria bersenjata memasuki pangkalan militer di Somalia dan menewaskan sedikitnya tiga penjaga perdamaian Kenya Senin (21/11/2022), serangan terbaru oleh pejuang ekstremis yang menentang kehadiran orang asing di negara Tanduk Afrika, menurut militer Kenya.
Pria bersenjata itu menembakkan senapannya tanpa pandang bulu, melukai lima tentara lainnya sebelum dia ditembak mati, kata seorang pejabat militer Kenya yang meminta namanya dirahasiakan karena dia belum berwenang untuk mengungkapkan informasi tersebut.
Serangan pada Senin pagi (21/11) terjadi di Pangkalan Operasi Maju Sarira di wilayah Jubba Bawah di Somalia selatan dekat perbatasan dengan Kenya.
Asy Syabaab melalui medianya menegaskan telah melakukan penyerangan tersebut.
“Kami percaya satu-satunya serigala sedang menguji tanah untuk lebih banyak insiden seperti itu. Kami harus lebih berhati-hati dan waspada,” kata pejabat militer Kenya itu. “Menjelang perayaan, kita harus sangat waspada terhadap lingkungan kita. Ancaman teror masih marak dan semua tindakan harus diambil untuk menjinakkan rencana apa pun.”
Pihak berwenang Kenya juga mendesak kewaspadaan setelah dimulainya Piala Dunia di Qatar. Pada 2010, setidaknya 76 orang tewas ketika Asy Syabaab menargetkan klub rugby dan restoran di ibu kota Uganda, Kampala, tempat para pelanggan berkumpul menonton final Piala Dunia di layar raksasa.
“Pada saat inilah para militan tahu bahwa kami mungkin lengah saat kami menonton Piala Dunia,” kata pejabat itu.
Pasukan Kenya, yang dikerahkan ke Somalia di bawah bendera Uni Afrika, aktif di sepanjang perbatasan dengan Somalia. Penjaga perdamaian dari Burundi dan Uganda bermarkas di atau dekat ibu kota Somalia, Mogadishu, pusat pemerintahan federal.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejuang Asy Syabaab telah melancarkan serangan lintas batas, terutama di daerah terpencil Mandera dan Garissa di Kenya, setelah menerobos zona keamanan.
Serangan itu telah menewaskan atau melukai puluhan warga sipil dan personel keamanan. Pada Ahad (20/11), orang-orang bersenjata yang diyakini berasal dari Asy Syabaab menyerang sebuah pos polisi di Mandera sebelum berhasil dipukul mundur. (zarahamala/arrahmah.id)