PARIS (Arrahmah.id) — Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis murka usai salah satu pejabat mereka tewas imbas pengeboman pasukan Israel di Rafah, Palestina. Pejabat itu tewas usai mengalami luka-luka karena serangan Israel pada Rabu (13/12/2023).
“Dengan penuh emosi Kementerian Eropa dan Luar Negeri mengetahui kematian salah satu pejabat kami, yang meninggal akibat luka-luka saat pemboman Israel di Rafah, di selatan Jalur Gaza,” demikian rilis resmi kementerian itu di X, dikutip dari Al Jazeera (17/12).
Menurut laporan Al Jazeera, pejabat itu tengah berlindung di rumah salah satu rekan dia di dekat Konsulat Jenderal Prancis bersama yang lain. Namun, tempat tinggal itu terkena serangan Israel. Prancis lantas mengecam pemboman pasukan Zionis yang menyasar rumah penduduk.
Prancis belakangan menunjukkan dukungan mereka ke Palestina.
Pada Oktober lalu, Uni Eropa menyerukan penangguhan bantuan ke Palestina. Namun, Prancis menolak mengikuti arahan tersebut.
Prancis menilai bantuan itu bermanfaat bagi warga Palestina di tengah agresi Israel ke Gaza.
Negara yang terkenal dengan Menara Eiffelnya itu juga menjadi salah satu pihak yang menyerukan jeda kemanusiaan pada November lalu.
Palestina masih menjadi perhatian dunia sejak Israel melancarkan agresi dan mendeklarasikan perang ke Hamas pada 7 Oktober.
Sejak saat itu, mereka tak habis-habis menggempur warga dan objek sipil di Palestina. Imbas serangan Israel, nyaris 19 ribu jiwa meninggal.
Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sempat menyatakan tak akan menghentikan perang sebelum Hamas musnah. (hanoum/arrahmah.id)