GUANTANAMO (Arrahmah.com) – Pejabat tinggi Amerika Serikat mengatakan, militer Amerika telah menyiksa orang yang disebut sebagai pembajak pesawat yang ke-20 dalam serangan 11 September tujuh tahun yang lalu.
Kata Susan Crawford kepada harian Washington Post, perlakuan yang dikenakan pada Mohammad al-Qahtani ketika ia diperiksa, telah memenuhi definisi hukum tentang penyiksaan. Karena itulah, kata pejabat tinggi komisi militer yang mengurus tersangka terroris di Guantanamo itu, ia tidak mengizinkan kasus itu untuk diajukan ke pengadilan.
Kata Crawford, Qahtani telah menghadapi teknik-teknik interrogasi yang kejam, termasuk ditelanjangi, tidak diizinkan tidur, dan ditempatkan dalam sel yang sangat dingin untuk waktu lama. Kata Crawford lagi semua itu telah membahayakan kehidupan Qahtani.
Tapi jurubicara Gedung Putih hari ini menegaskan lagi bahwa pemerintahan Presiden Bush tidak melakukan penyiksaan atas tahanan.
Qahtani adalah warga Saudi yang ditangkap Amerika di Afghanistan dan dikirim ke Guantanamo tahun 2002. Kata pejabat Amerika, ia sedianya akan ikut dalam serangan 11 September, tapi ia tidak diizinkan masuk ke Amerika satu bulan sebelum peristiwa itu.
Sementara itu, kelompok hak asasi Amerika Human Rights Watch menyerukan pada presiden terpilih Barack Obama untuk memulihkan nama baik Amerika sebagai pembela hak asasi. Kata Human Rights Watch hari ini, Obama harus memperbaiki kerusakan hebat yang telah disebabkan oleh pemerintahan presiden George Bush.
Human Rights Watch telah menyerukan ditutupnya kamp tahanan Amerika di Guantanamo, dimana 250 orang tersangka “terroris” masih ditahan. Kebanyakan dari mereka belum dikenai tuduhan apapun dan ada yang telah ditahan lebih dari tujuh tahun. Obama diperkirakan akan mengumumkan penutupan kamp Guantanamo tidak lama setelah ia dilantik sebagai presiden Amerika ke-44 hari Selasa depan. (Hanin Mazaya/VOA/Arrahmah.com)