TEXAS(Arrahmah.com) – Komisaris Pertanian Texas, Sid Miller, telah memposting foto pengeboman “dunia Muslim” dengan senjata nuklir, sebagaimana dilaporkan Islamic News Daily, Rabu (18/8/2015).
Foto Facebook itu diposting pada Ahad malam (16/8), menunjukkan sebuah awan berbentuk jamur membumbung tinggi di langit hasil ledakan bom atom dengan sebuah teks menyertainya, “Jepang telah berdamai dengan AS sejak 9 Agustus 1945. Kini saatnya kita berdamai dengan dunia Muslim.”
Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan tiga hari kemudian sebuah bom atom lainnya membumihanguskan Nagasaki pada PD II. Setidaknya 129.000 warga sipil terbunuh dan menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat.
Foto Facebook Miller memang telah dihapus masih pada Ahad pagi (16/8) itu juga, namun postingan itu telah menuai 300 komentar dalam sesaat saja.
Dia sekarang sedang mengalami kritik pedas tepai belum meminta maaf atas foto kontroversialnya itu. Kantornya juga tidak merespon atas permintaan berkomentar mengenai hal itu.
Sid Miller tidak akan meminta maaf atas postingannya di medsos yang menyerukan pengeboman atom ke “dunia Muslim.”
Todd Smith, juru bicara kampanye Partai Republikan mengtakan bahwa, “Kami tdak akan meminta maaf atas posting-posting di laman Facebook kami.”
Smith berkata, ada 18 orang yang memiliki akses ke akun Facebook kampanye partai itu. “Saya tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi saya akan mulai memburu siapa pelakunya.”
Di lain pihak, Partai Demokrat merilis pernyataan pada Senin siang (17/8) mengutuk postingan Miller.
“(Kami) Sangat tidak dapat merima seorang Republikan (seperti) Sid Miller yang mempromosikan perkataan semenjijikan itu. Sayangnya, tindakan rasis ini, pidato xenofobia yang penuh kebencian menjadikanmu layak untuk mendapatkan posisi jabatan lebih tinggi dengan basis pinggiran Partai Teh Republikan,” ujar Manny Garcia, deputi direktur eksekutif Partai Demokrat Texas.
“Kami berharap Sid Miller memperlihatkan rasa hormatnya kepada warga Texas juga rasa tanggung jawab dalam mengemban jabatan negara dan menerbitkan ucapan permohonan maaf,” tambahnya.
Pada bulan Januari, Miller berkata bahwa dia tidak dapat tidur karena khwatir Amerika Serikat akan menjadi “negara Muslim.”
Dalam forum Texas Public Policy Foundation, dia mencuatkan pertanyaan provokatif, “Apakah kita sudah cukup berbuat?” merujuk pada upaya “de-islamisasi AS.” (adibahasan/arrahmah.com)