TEL AVIV (Arrahmah.id) — Sebuah laporan mengungkap bahwa sejumlah pejabat senior Israel telah mengunjungi Arab Saudi secara diam-diam dalam beberapa tahun terakhir. Mereka termasuk Menteri Pertahanan Benny Gantz dan dua kepala Mossad terakhir.
Dilansir Times of Israel (29/5/2022), Gantz melakukan kunjungan ke Arab Saudi ketika dia menjabat sebagai Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari 2012 hingga 2016. Pejabat lain yang mengunjungi Arab Saudi termasuk mantan kepala Mossad Yossi Cohen dan Tamir Pardo.
Hubungan Israel dengan Arab Saudi telah mendapat perhatian media dalam beberapa pekan terakhir menjelang kemungkinan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Arab Saudi dalam tur Timur Tengah-nya pada akhir Juni nanti.
Laporan lain dari Globes, surat kabar bisnis berbahasa Ibrani, mengatakan lusinan pengusaha teknologi dan pebisnis Israel baru-baru ini terbang ke Arab Saudi untuk pembicaraan lanjutan tentang investasi Saudi di perusahaan Israel dan dana investasi Israel.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tetapi hubungan rahasia telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir karena Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dilaporkan melihat Israel sebagai mitra strategis dalam perang melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Kerajaan Arab Saudi menahan diri dari menandatangani Kesepakatan Abraham yang ditengahi Washington pada tahun 2020 seperti yang diharapkan AS dan Israel, tetapi Riyadh diyakini telah memberikan lampu hijau ke Bahrain, di mana ia mempertahankan pengaruh yang menentukan, untuk bergabung dengan perjanjian normalisasi dengan Israel bersama Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan.
Selain itu, setelah perjanjian ditandatangani, Arab Saudi mulai mengizinkan maskapai Israel menggunakan wilayah udaranya untuk penerbangan ke dan dari UEA dan Bahrain. Tetapi Israel belum menerima akses seperti itu untuk penerbangan ke India, Thailand, dan China, yang akibatnya jauh lebih lama dari yang seharusnya.
Menurut laporan Globes, para pebisnis dan pengusaha Israel yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke Arab Saudi memasuki kerajaan dengan paspor Israel mereka yang berisi visa khusus.
Laporan itu mengatakan sejumlah kesepakatan, baik di sektor sipil dan pertahanan, telah ditandatangani antara Israel dan Saudi di Eropa dan negara-negara lain.
Itu termasuk kesepakatan multi-juta dolar di sektor teknologi pertanian dan kesepakatan kedua untuk solusi teknologi air Israel.
Pejabat kerajaan, lanjut laporan Globes, telah mengikuti perkembangan dari dua kesepakatan ini.
Laporan itu lebih lanjut mengatakan Arab Saudi juga telah menyatakan minatnya pada solusi teknologi medis dan kesehatan Israel, serta produk dari negara Yahudi tersebut.
Laporan itu muncul beberapa minggu setelah Arab Saudi dilaporkan berencana mengalokasikan jutaan dolar untuk investasi di perusahaan teknologi Israel melalui perusahaan ekuitas swasta baru milik Jared Kushner, menantu mantan presiden AS Donald Trump dan mantan penasihat senior Gedung Putih. (hanoum/arrahmah.id)