MOSKOW (Arrahmah.id) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam seruan duta besar ‘Israel’ untuk Moskow yang mengutuk serangan Iran terhadap ‘Israel’.
Duta Besar Simona Halperin sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti bahwa negaranya mengharapkan “rekan-rekan Rusia kami mengutuk serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah ‘Israel’.”
Dia juga dilaporkan berharap Moskow akan melawan “upaya Iran untuk mengganggu stabilitas kawasan.”
Dalam sebuah unggahan di saluran Telegramnya pada Ahad (14/4/2024), juru bicara Maria Zakharova menjawab: “Simona, ingatkan saya kapan ‘Israel’ mengutuk satu serangan pun yang dilakukan rezim Kiev di wilayah Rusia? Anda tidak tahu? Aku juga tidak.”
Zakharova juga mengutip “pernyataan rutin yang mendukung tindakan Zelensky yang dilakukan oleh pejabat ‘Israel’.”
Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki tahun ketiganya dua bulan lalu.
Eskalasi Berbahaya
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (14/4), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan “keprihatinan ekstrim terhadap eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah.”
“Kami mengimbau semua pihak yang terlibat untuk menahan diri. Kami mengharapkan mereka menyelesaikan masalah yang ada melalui cara politik dan diplomatik,” kata kementerian tersebut.
Teheran pada Sabtu (13/4) melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap ‘Israel’ dalam sejarah, mengerahkan drone dan rudal sebagai tanggapan atas serangan rudal ‘Israel’ terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
Serangan tersebut mengakibatkan kematian tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Pembunuhan Politik
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, mengutuk serangan konsulat tersebut.
“Setiap serangan terhadap fasilitas diplomatik dan konsuler, yang dijamin oleh Konvensi Wina terkait, tidak dapat diganggu gugat, begitu juga dengan pembunuhan politik,” kata Lavrov.
Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, setengah dari rudal yang ditujukan ke ‘Israel’ mencapai sasarannya.
Dalam panggilan telepon pada Sabtu (13/4), Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu bahwa Washington tidak akan mendukung tanggapan ‘Israel’ terhadap Iran, situs berita Axios melaporkan.
Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa “respon ‘Israel’ terhadap serangan Iran terhadap ‘Israel’ akan mengarah pada perang regional dengan konsekuensi bencana,” kata Axios, mengutip para pejabat AS. (zarahamala/arrahmah.id)