TEHERAN (Arrahmah.id) – Pejabat Rusia dilatih di Iran dalam beberapa pekan terakhir sebagai bagian dari kesepakatan tentang transfer pesawat tak berawak (drone) antara kedua negara, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Kamis (11/8/2022).
Para pejabat AS mengatakan bulan lalu bahwa Washington memiliki informasi bahwa Iran sedang bersiap untuk memberi Rusia ratusan pesawat tak berawak, termasuk beberapa yang mampu membawa senjata, dan bahwa para pejabat Rusia telah mengunjungi Iran untuk melihat kendaraan udara tak berawak (UAV) yang mampu menyerang, lansir Arab News.
Klaim itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran, yang telah memasok drone ke sekutunya di Timur Tengah, kini memberikan dukungan kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.
Menteri luar negeri Iran pada saat itu membantah klaim tersebut, termasuk dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan kepada wartawan selama briefing telepon pada Kamis bahwa pejabat Rusia telah melakukan pelatihan drone di Iran “dalam beberapa minggu terakhir.”
Amerika Serikat akan “dengan kuat menegakkan” sanksinya terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran, katanya. Transfer drone antara kedua negara “berpotensi dikenai sanksi di bawah banyak otoritas,” kata Patel.
“Kami tetap sangat prihatin tentang penggunaan dan proliferasi UAV Iran. Mereka telah digunakan untuk menyerang pasukan AS, mitra kami di kawasan, dan entitas pelayaran internasional,” kata Patel. (haninmazaya/arrahmah.id)