DOHA (Arrahmah.com) – Seorang pejabat tinggi Qatar mengatakan bahwa negaranya memiliki hubungan politik yang kuat dengan Gerakan Hamas dan tidak pernah bisa meminta pemimpinnya, dalam keadaan apapun, untuk meninggalkan Doha, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Ahad (28/9/2014).
Pejabat itu, yang bekerja di Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada surat kabar Lebanon Al-Akhbar dalam kondisi anonimitas bahwa hubungan antara negaranya dan Hamas bukanlah hal baru. Hubungan itu telah berlangsung sejak 1999.
“Dukungan negara saya kepada Hamas berasal dari keyakinan politik dan moral dan bukan merupakan reaksi terhadap posisi politik, terutama karena Hamas adalah gerakan pembebasan nasional,” pejabat itu menekankan.
Dia juga menegaskan bahwa ada saling pengertian dari perkembangan politik dalam wilayah Palestina antara Qatar dan Hamas.
Pejabat itu juga menambahkan bahwa hubungan dengan Gerakan Palestina ini tidak dapat dipengaruhi oleh skenario dari panggung politik di wilayah ini karena Hamas menjauhkan diri untuk terlibat dalam urusan negara-negara lain.
(ameera/arrahmah.com)