TULKAREM (Arrahmah.id) – Seorang pejabat di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan pada Sabtu (20/4/2024) bahwa ‘Israel’ melakukan “genosida” di kamp Nour Shams untuk hari ketiga berturut-turut ketika tentara ‘Israel’ terus menyerbu kota Tulkarem dan kamp Nour Shams yang mengakibatkan beberapa korban jiwa, Anadolu Agency melaporkan.
“Pengepungan telah berlangsung sejak Kamis malam. Tentara ‘Israel’ mengepung kamp tersebut dari segala sisi. Tidak ada yang boleh masuk atau keluar,” kata Mu’ayyad Shaa’ban, ketua Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok, kepada Anadolu.
“Situasinya adalah bencana dan sulit dalam segala hal,” katanya.
Shaa’ban menunjukkan bahwa “pasukan tentara ‘Israel’ mengebom rumah-rumah warga Palestina dengan bom Energa dimana dua orang syuhada dilaporkan secara resmi.”
“Sejumlah korban diyakini berada di jalanan dan tidak ada ambulans atau bahkan warga yang dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada hari Jumat (19/4) bahwa “tentara ‘Israel’ terus mencegah ambulans memasuki kamp Nour Shams di Tulkarm di Tepi Barat sehingga menghalangi pemindahan orang-orang yang terluka.”
Pejabat Palestina mengatakan tentara ‘Israel’ menangkap puluhan warga.
Shaa’ban meminta masyarakat internasional untuk segera turun tangan menyelamatkan warga dan mengizinkan tim medis memasuki kamp untuk mengevakuasi para korban.
“Semua penghuni kamp menjadi sandera tanpa makanan atau listrik, terputus dari dunia luar karena pengepungan dan operasi militer yang sedang berlangsung,” kata Shaa’ban.
Kamis malam (18/4), Radio Tentara ‘Israel’ mengumumkan bahwa tentara mulai melaksanakan “operasi militer skala besar” di kamp pengungsi Nour Shams, tanpa menyebutkan tujuan atau durasinya.
Brigade Syuhada Al-Aqsa, yang berafiliasi dengan partai Fatah, dan Brigade Yerusalem, cabang militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka terlibat dalam perkelahian dengan tentara.
Sejalan dengan perang yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober, tentara ‘Israel’ telah meningkatkan serangan dan penangkapan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki.
Perang destruktif di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 34.000 kematian dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, serta kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang merenggut nyawa anak-anak dan orang lanjut usia, menurut data Palestina dan internasional.
‘Israel’ terus melanjutkan perang ini meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. (zarahamala/arrahmah.id)