WASHINGTON (Arrahmah.com) – Serangan drone AS pada hari Senin (4/6/2012) di Mir Ali, wilayah kesukuan Waziristan, Pakistan dilaporkan telah menewaskan 16 warga sipil dan 4 lainnya mengalami luka-luka.
Tak lama kemudian media-media Barat sibuk memberitakan tentang rumor kesyahidan Syaikh Abu Yahya Al-Libi hafizhahullah, salah satu petinggi Al-Qaeda yang telah lama menjadi salah satu top most wanted bagi teroris Amerika Serikat (AS) yang kepalanya dihargai sebesar 1 juta USD.
Rumor itu bersumber dari klaim para pajabat boneka Pakistan dan sumber-sumber pejabat AS. Mereka mengklaim bahwa Syaikh Abu Yahya adalah salah satu yang terbunuh dari 16 korban terebut, ketika empat rudal ditembakkan oleh drone ke Mir Ali pada Senin pagi, yang diklaim menargetkan “terduga militan”, berdasarkan laporan The Long War Journal.
Sementara pejabat teroris AS mengkonfirmasi kepada ABC News adalah target dari serangan tersebut, tetapi AS tetap berusaha meyakinkan bahwa Syaikh Abu Yahya terbunuh. “Ini akan menjadi besar, jika dikonfirmasi,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Banyak sumber di jajaran intelijen AS juga telah mengatakan bahwa Syaikh Abu Yahya adalah target dalam serangan drone itu, tetapi mereka tidak dapat mengkonfirmasi apakah ia telah terbunuh atau tidak.
Berita ini juga belum dikonfirmasi oleh pihak Mujahidin Al-Qaeda atau Mujahidin Taliban yang berada di Pakistan.
AS dan antek-anteknya serta media di belakang mereka telah membuat propaganda besar mengenai korban serangan drone dengan menciptakan image bahwa korban adalah para “militan”, meski tidak pernah jelas status mereka sebenarnya, AS terus melakukan serangan drone dengan dalih itu. Sementara disisi lain saksi mata telah berbicara bahwa kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak tak bersalah. (siraaj/arrahmah.com)