ABYAN (Arrahmah.com) – Dalam sebuah wawancara dengan United Press, Hasssan Abu Saleh, seorang pejabat media dalam tubuh Ansar al-Sharia, menyatakan bahwa rakyat Amerika harus memahami dengan baik bahwa pemerintah mereka terlibat dalam perang dan mereka kehilangan banyak uang di dalamnya demi membayar mereka yang ia gambarkan sebagai agen pembohong.
Dan dia menambahkan “hasilnya adalah bahwa keamanan rakyat Amerika tengah dalam bahaya, ketika anak-anak dan perempuan dibunuh, maka itu adalah hak kami untuk memindahkan pertempuran ke New York, Washingtong dan Detroit. Ini adalah apa yang harus dipahami rakyat Amerika”.
Dan dalam menanggapi pertanyaan tentang legitimasi dari sasaran warga sipil, ia mengatakan : “Ya, kami menargetkan warga sipil di New York, Washington selama mereka membayar pajak kepada pemerintah mereka yang mendukung negara Yahudi di Palestina dan selama mereka memilih presiden yang membunuh anak-anak di Irak, Afghanistan, Pakistan dan Yaman.” Dia melanjutkan bahwa “ini adalah hak yang sah untuk membela ummat dan agama, dan pesan kami sangat jelas bagi orang-orang Barat pada umumnya dan rakyat Amerika.”
“Jika rakyat Amerika tidak mengerti dalam satu dekade dan mereka tidak mendengar serangan 911, pesawat Omar al-Faroq dan paket bom, lalu apa yang akan mereka dengar?”
Dan mengenai target warga sipil di Yaman, ia menjelaskan : “Jika Anda berbicara tentang Yaman, siapa yang mengatakan kami menargetkan warga sipil? Kecuali jika tentara Keamanan yang dilatih Amerika adalah warga sipil, maka Anda harus meninjau sifat pertempuran di Yaman.” Dia melanjutkan bahwa “perang menakutkan ummat kami melawan Amerika dan agen-agennya, telah memiliki pengorbanan dan ini adalah harga untuk kemenangan.”
Saat ditanya mengenai pengarus serangan udara Amerika pada kemampuan organisasinya untuk mengontrol wilayah kekuasaan, ia mengatakan : “bahwa pertanyaan yang harus ditanyakan adalah sejauh mana serangan Amerika ini mempengaruhi Amerika itu sendiri?” Lanjutnya : “Saya katakan bahwa pengaruhnya setara dengan operasi 11 September, dan apa yang hilang setara dengan kekalahan mereka dalam perang Irak dan Afghanistan.”
Mengenai laporan sebelumnya tentang statemen Ansar al-Sharia bahwa pesawat Amerika bukannya satu-satunya kekuatan yang menyerang posisi mereka, Abu Saleh mengatakan Amerika memerangi kami dengan semua sekutunya dan berpikir bahwa kami tidak tahu dan tidak sadar mengenai rincian pertempuran atau sifatnya. Dia mengungkapkan kemampuan organisasinya, bahwa Ansar al-Sharia memiliki intelijen dan dinas militer yang mengusap hidung amerika dengan izin Allah sejak satu dekade lalu. Musuh harus berkonsentrasi dengan baik ketika mencoba untuk menipu opini pubvlik bahwa bahwa mereka meluncurkan perang lokal dengan tentara dan kemampuan lokal.
Kemudian mengenai kekalahan terus-menerus dari Ansar al-Sharia di Abyan yang digembar-gemborkan media, ia berkomentar : “Masalahnya adalah berlawanan dengan apa yang disebutkan oleh media lokal dan internasional. Ini adalah fakta dari medan perang dan fakta lain adalah bahwa Amerika tidak belajar dari pengalaman mereka dan agen mereka memanipulasi mereka dan menguras uang haram dengan imbalan propaganda kosong dan kemenangan palsu.”
Mengenai statemen amir Ansar al-Sharia yang menyatakan akan memindahkan pertempuan ke Sana’a, Abu Saleh mengatakan : “memindahkan pertempuran ke Sana’a atau Aden atau lokasi lain adalah mudah dan manuver alami untuk yang mengetahui bagaimana perang itu dikelola”.
Ia menyatakan bahwa Amerika harus memperhatikan dan membayar untuk itu jutaan dollar, keamanan internal Amerika dan ia menambahkan bahwa mereka harus melihat penerbangan dan kargo udara, mengencangkan langkah-langkah keamanan di lokasi umum, kereta api dan segalanya, memastikan bahwa ini adalah apa yang menjadi fokus Obama dan tidak mencoba untuk meyakinkan rakyat Amerika bahwa dia akan memenangkan pertempuran di Abyan dan Shabwa.
Ketika ditanya apakah Al Qaeda menargetkan Menteri Pertahanan Amerika karena permusuhan pribadi, ia mengatakan : “Mengenai rasisme dan kebencian pribadi, saya katakan warga kulit hitam di Amerika merupakan bentuk terburuk rasisme yang dipraktekkan terhadap mereka dan untuk permusuhan pribadi, Hiroshima dan Nagasaki adalah salah satu contoh di mana mereka yang menjadi korban adalah memang karena adanya kebencian rasial pribadi.”
Saat menanggapi tuduhan bahwa Ansar al Shariah hanyalah sekelompok bandit dan bukan pengikut sejati Nabi Muhammad SAW, “Sejak kapan kami belajar dari Amerika bagaimana untuk mengikuti pesan Nabi Muhammad SAW. Kami sarankan kepada Amerika untuk menghentikan rencana mereka yang bertujuan untuk menghentikan pembiayaan mujahidin, itu penting jika mereka ingin memenangkan perang.”
Akhirnya Abu Saleh menyimpulkan bahwa “Pertempuran bukanlah antara Al Qaeda dengan Amerika, pertempuran adalah antara Muslim tertindas dengan pemerintahan diktator yang menindas yang dipimpin oleh Amerika, dan itu akan terus berlanjut dan tidak akan berhenti.” (haninmazaya/arrahmah.com)