SANA’A (Arrahmah.id) – Kepala Dewan Politik Tertinggi Houtsi Yaman, Mahdi al-Mashat, pada Ahad (22/5/2022) mengklaim kelompok itu tidak menentang perpanjangan gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Gencatan senjata nasional dua bulan antara koalisi Arab dan kelompok Houtsi yang bersekutu dengan Iran, yang pertama sejak 2016, mulai berlaku pada 2 April dan sebagian besar telah berlangsung.
PBB sekarang mencari perpanjangan untuk membuka jalan bagi negosiasi politik inklusif untuk mengakhiri perang tujuh tahun yang telah menewaskan puluhan ribu dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
“Kami menegaskan bahwa kami tidak menentang perpanjangan gencatan senjata, tetapi yang tidak mungkin adalah menerima gencatan senjata yang terus berlanjut dengan penderitaan rakyat kami,” klaim Mashat dalam pidato yang disiarkan oleh Al Masirah TV, saluran berita utama televisi yang dijalankan oleh gerakan Houtsi.
“Saya menyerukan kerja sama yang tulus dan mendorong yang mengarah pada peningkatan manfaat kemanusiaan dan ekonomi dari setiap gencatan senjata yang akan datang,” tambahnya.
Koalisi Arab melakukan intervensi di Yaman pada 2015 melawan Houtsi setelah mereka menggulingkan pemerintah dari ibu kota Sana’a.
Gencatan senjata telah menawarkan secercah harapan di negara di mana perang dan keruntuhan ekonomi berikutnya telah menyebabkan jutaan orang menghadapi kelaparan. (haninmazaya/arrahmah.id)