GAZA (Arrahmah.id) – Kementerian Kesehatan Gaza merilis dokumen mengerikan setebal 649 halaman pada Ahad (15/9/2024), yang merinci nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas setiap warga Palestina yang dibunuh oleh ‘Israel’ di daerah kantong itu selama 11 bulan terakhir.
Dokumen tersebut berisi rincian 34.000 warga Palestina dari sekitar 42.206 orang yang terbunuh sejak dimulainya perang ‘Israel’ pada 7 Oktober hingga 31 Agustus, di tengah ‘penyangkalan genosida’ dari sebagian orang di ‘Israel’ dan Barat.
Sebanyak 14 halaman pertama dokumen tersebut memuat nama-nama bayi di bawah usia satu tahun, sementara 11 halaman terakhir memuat nama-nama orang berusia 77 hingga 101 tahun – semuanya lahir sebelum Negara ‘Israel’ didirikan.
Israel's genocide: Gaza’s Ministry of Health has released a 649-page document detailing the name, age, gender, and ID number of over 40,000 Palestinians killed in Gaza from October 7 to August 31.
The first 14 pages list victims under ONE year old.
Children martyrs: 11,355… pic.twitter.com/4Uu8URVcgz
— Clash Report (@clashreport) September 16, 2024
Kementerian itu juga mengklarifikasi bahwa 60 persen dari mereka yang tewas dalam perang Gaza – yang sekarang mencapai 41.226 warga Palestina – adalah wanita, anak-anak, dan orang tua, sementara sebagian besar sisanya kemungkinan adalah pria sipil tak bersenjata.
Rincian statistik menyatakan bahwa 11.355 anak telah terbunuh sejauh ini, yang setara dengan sepertiga dari jumlah kematian.
Dinyatakan pula bahwa 13.737 orang laki-laki telah terbunuh, sekitar 40 persen dari total korban tewas, mayoritas dari mereka berusia antara 18-30 tahun.
Hanya 15 rumah sakit di Gaza – rumah bagi sekitar 2,3 juta orang – yang beroperasi sebagian, 23 lainnya tidak berfungsi sama sekali karena pemboman Israel, sementara setidaknya 130 ambulans juga telah rusak sejak dimulainya perang.
Kementerian tersebut mengatakan telah mencatat nama dan identitas 67.433 orang yang terluka dalam serangan ‘Israel’, meskipun jumlah sebenarnya orang yang terluka – seperti halnya jumlah korban tewas – diperkirakan jauh lebih tinggi.
Menurut kementerian, Oktober adalah bulan paling mematikan bagi anak-anak dan wanita Palestina, sementara Maret hingga Agustus merupakan bulan paling mematikan bagi pria.
Perang ‘Israe’l di Gaza telah menghancurkan seluruh lingkungan dan menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam, di mana penyakit dan kelaparan merajalela.
Pengeboman ‘Israel’ tidak menyisakan satu bagian pun di Gaza yang tidak tersentuh, warga Palestina menjadi sasaran di tempat penampungan PBB, sekolah, dan rumah sakit.
Pada 15 Oktober, kementerian kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa 47 keluarga, yang terdiri dari lebih dari 500 warga sipil, telah dihapus dari catatan sipil berdasarkan laporan rumah sakit di Gaza.
“Ada alasan kuat untuk percaya bahwa jumlahnya sebenarnya bisa lebih tinggi,” kata Agnès Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, kepada Time. (zarahamala/arrahmah.id)