KABUL (Arrahmah.com) – Ratusan anggota Tentara Nasional Afghan (ANA) telah ditahan atau dipecat menyusul meningkatnya serangan-serangan pihak dalam, atau yang pihak musuh katakan “Green-on-blue attacks”, terhadap tentara pimpinan NATO di berbagai bagian di Afghanistan.
Pejabat boneka dari kementerian pertahanan mengklaim bahwa ratusan tentara ANA telah ditahan atau dipecat setelah terlihat keterkaitan mereka dengan Mujahidin Taliban.
“Sejauh ini, ratusan orang telah ditangkap maupun dikeluarkan dari kemiliteran. Kami telah menemukan bukti terhadap sebagian orang dan sebagian orang terduga telah ditangkap,” kata Azimi.
Azimi tidak menyebutkan angka yang tepat mengenai tentara ANA yang ditahan atau dipecat karena diduga “pengkhianat”, tidak juga menyebutkan tindakan apa yang akan diambil selanjutnya.
Dalam konferensi pers itu, Azimi menekankan bahwa meningkatnya “Green-on-blue attacks” telah membuat pemerintahan Hamid Karzai sangat prihatin.
Sementara Pentagon berpendapat, diwakili oleh Jend. James Terry yang merupakan seorang wakil komandan pasukan koalisi AS-Afghan, mengatakan bahwa dia mendengar 200 atau 300 tentara ANA terlibat dalam serangan pihak dalam, tetapi belum dikonfirmasi oleh para pejabat boneka Afghan.
Terlepas dari itu, pihak musuh benar-benar menganggap masalah “Green-on-blue attacks” ini sangat serius dan membuat mereka stres.
Banyaknya tentara ANA atau anggota kepolisian Afghan yang bekerjasama dengan Taliban memang benar adanya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Taliban sendiri. Namun terkait laporan penahanan atau pemecatan ratusan tentara ANA ini, Mujahidin belum mengkonfirmasi.
Selain pasukan NATO yang dibuat bingung, petinggi ANA juga benar-benar bingung apa penyebab terjadinya serangan pihak dalam.
“Kami lalai, kami menyepelekan, kami tidak kenal tentara kami. Kami tidak berkomunikasi dengan mereka. Kami tidak menasehati dan menginstruksikan mereka,” kata Jend. Sher Mohammad Karimi, kepala staf ANA, pada hari Rabu (5/9/2012), dikutip Washington Post.
“Mereka tidak paham mengapa kami berperang,” tambah Karimi, menganggap kurangnya pemahaman yang diberikan kepada pasukan nasional Afghan mengapa mereka harus bersekutu dengan Barat dalam melawan Taliban. (siraaj/arrahmah.com)