WASHINGTON (Arrahmah.id) – Penilaian intelijen AS yang baru menunjukkan bahwa “kecil kemungkinan” Al Qaeda akan bangkit kembali di Afghanistan dan Pakistan, dan bahwa operasi kontraterorisme oleh Imarah Islam Afghanistan telah menurunkan keberadaan ISIS di sana, kata pejabat senior AS pada Jumat (8/9/2023).
Mereka menambahkan bahwa kehadiran teroris di Afghanistan telah berkurang meskipun militer AS telah menarik diri dari negara itu pada 2021.
Menurut para pejabat AS, “ISKP telah berada di bawah tekanan yang meningkat dari Taliban dan banyak pemimpin utamanya telah melarikan diri dari negara itu dalam beberapa bulan terakhir,” dan “ancaman dari Al Qaeda, sementara itu, berada pada titik terendah dalam beberapa dekade.”
Juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa tanah Afghanistan aman dan tidak ada kelompok teroris yang ada di wilayah Afghanistan, lansir Tolo News (9/9).
“Tidak ada keraguan bahwa kami menciptakan sebuah pemerintahan yang menjamin keamanan, dan semua pihak menerima bahwa Afghanistan aman dan tidak menjadi ancaman bagi siapa pun dan tidak menjadi masalah bagi siapa pun,” kata Mujahid.
Beberapa analis meminta pemerintah saat ini untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kelompok-kelompok teroris, terutama ISIS cabang Khurasan, untuk meyakinkan komunitas internasional.
“Ketegasan pemerintah Taliban terhadap Daesh [ISIS] sudah nyata, dan fakta bahwa seorang pejabat Amerika menyatakan optimisme adalah langkah positif,” kata Asadullah Nadim, seorang analis militer.
“Sebuah pandangan positif dapat memberikan efek positif pada hubungan diplomatik antar negara,” kata Sadiq Shinwari, seorang analis militer lainnya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dalam menanggapi pertanyaan tentang “kesalahan dalam penarikan pasukan dari Afghanistan,” mengatakan: “Ingat apa yang saya katakan tentang Afghanistan? Saya mengatakan bahwa Al-Qaeda tidak akan berada di sana. Saya katakan tidak akan ada di sana. Saya katakan kita akan mendapatkan bantuan dari Taliban. Apa yang terjadi sekarang? Apa yang sedang terjadi? Baca media Anda. Aku benar.” (haninmazaya/arrahmah.id)