WASHINGTON (Arrahmah.com) – “Israel” mengatur dan mengeksekusi pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November, CNN melaporkan pada Rabu (2/12/2020) mengutip seorang pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya.
Sumber tersebut mencatat bahwa biasanya Tel Aviv memperingatkan Gedung Putih tentang operasi rahasia yang akan datang, tetapi tidak merinci apakah peringatan tersebut adalah kasus pembunuhan Fakhrizadeh.
Pejabat itu juga menolak merinci apakah Washington memberikan dukungan apa pun kepada Zionis dalam serangan ini.
Sumber CNN menambahkan bahwa AS tidak memperkirakan serangan balasan terhadap pasukannya di wilayah tersebut, karena Teheran menyalahkan Tel Aviv atas insiden tersebut.
Menurut CNN, pejabat itu mengungkapkan bahwa Fakhrizadeh telah lama menjadi sasaran “Israel”.
“Israel” sendiri tidak mengkonfirmasi, atau menyangkal kesalahannya dalam pembunuhan di siang bolong tersebut.
Laporan itu muncul setelah New York Times sebelumnya mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengkonfirmasi tuduhan Iran atas keterlibatan “Israel” dalam pembunuhan itu. Teheran sejauh ini belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim Tel Aviv berada di balik pembunuhan itu, tetapi PressTV melaporkan pihak berwenang menemukan logo dan spesifikasi dari industri pertahanan “Israel” pada senjata yang diduga digunakan dalam serangan.
Beberapa laporan media Iran lainnya menyarankan bahwa senjata yang dikendalikan dari jarak jauh digunakan untuk membunuh ilmuwan tersebut. Outlet media yang berbasis di AS The Drive menyarankan bahwa varian dari SMASH Hopper yang dikendalikan dari jarak jauh atau otomatis buatan “Israel” kemungkinan telah digunakan untuk membunuh Fakhrizadeh. Smart Shooter, perusahaan yang memproduksi senjata tersebut, tidak mengomentari artikel tersebut.
Sementara itu, Teheran berjanji akan membalas pembunuhan ilmuwannya pada 27 November di kota Absard, Iran.
Fakhrizadeh terlibat dalam program nuklir negara itu, yang menurut Iran semata-mata untuk tujuan damai. Tel Aviv, bagaimanapun, telah lama mengklaim bahwa Iran berusaha mengembangkan senjata nuklirnya sendiri. Selain itu, negara Zionis itu dilaporkan terlibat dalam serangkaian serangan terhadap situs nuklir dan ilmuwan negara itu di masa lalu, meski tidak pernah mengakui atau menyangkal keterlibatannya. (Althaf/arrahmah.com)