ABYAN (Arrahmah.com) – Abdullah Ali, pejabat Mujahidin Ansar al-Sharia (AQAP) untuk tahanan dan negosiasi berpartisipasi melalui telepon dalam acara mingguan “Kalam Al-Nas”-Rakyat Berbicara yang ditayangkan Yemen Channel, televisi resmi pemerintah Yaman setiap hari Jumat.
Pada acara itu, ia memastikan bahwa tidak ada solusi untuk masalah tentara yang ditawan oleh Mujahidin kecuali melepaskan rekan-rekan mereka di penjara-penjara Yaman yang diperkirakan berjumlah 600-700 orang.
Dia mengatakan bahwa negosiasi negara mengenai rampasan perang yang disita Mujahidin seperti tank, peluncur Katyusha dan senjata lainnya dan bahkan menyatakan bahwa mereka bersedia untuk membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkannya kembali sehingga tidak digunakan melawan tentara Yaman, tetapi tidak ada negosiasi untuk tentara yang ditawan.
Dia juga menjelaskan bahwa para tawanan berada dalam kondisi baik dan mereka diperlakukan sama seperti anggota Ansar al-Sharia tanpa diskriminasi.
Dan jawaban dari sebuah pertanayaan dari presenter tentang kondisi tentara yang terluka dan bagaimana mereka diperlakukan, ia mengatakan bahwa tentara yang terluka berjumlah sedikit dan mereka berada dalam kondisi kesehatan yang baik, kini Ansar al-Sharia memiliki kru medis standar tertinggi dan mereka memiliki lapangan dan rumah sakit berjalan.
Dan dia juga memastikan bahwa jika para tentara yang ditangkap memiliki istri, ibu dan ayah, maka anggota Ansar al-Sharia yang berada di penjara pemerintah Yaman juga memiliki istri, ibu dan ayah dan dia menambahkan : “Jika tahanan yang berada di tangan kami telah menghabiskan satu bulan dan sepuluh hari sampai sekarang, maka Mujahidin telah menghabiskan masa bertahun-tahun dengan tidak adil dan kebohongan tanpa pengadilan atau persidangan yang tidak adil”.
Dalam inisiatif resmi, Ansar al-Sharia untuk tahanan dna negosiasi mengonfirmasikan bahwa keluarga miskin yang anaknya terpenjara dan tidak mampu untuk datang ke Abyan menemui mereka, Ansar al-Sharia akan mengurus biaya untuk datang dan pergi juga akomodasi lainnya.
Abdullah Ali mengundang media untuk mengunjungi wilayah kekuasaan Ansar al-Sharia untuk melihat kondisi secara langsung, “Siapa yang melihat tidak sama dengan siapa yang mendengar”.
Para presenter Kalam al-Nas mengatakan apakah mereka bisa datang ke Abyan, Abdullah Ali menjawab bahwa ia akan menyambut dan tidak perlu takut mengunjungi mereka.
Abdullah Ali juga menegarkan bahwa kontrol wilayah Mujahidin sangat besar di Abyan, Shabwa dan wilayah lainnya di Yaman dan bahwa mereka yang hadir di semua wilayah Yaman.
Selama acara, Ansar al-Sharia memperbolehkan seorang tawanan berbicara dengan keluarganya yang berada di studio, melalui telepon untuk memastikan kondisinya.
Presenter bertanya kepada tawanan tersebut mengenai jadwal harian tahanan dan bagaimana Ansar al-Sharia memperlakukan mereka? Dia menjawab bahwa mereka diperlakukan dengan baik dan bahwa mereka berada dalam kesehatan yang baik, dan jadwal harian mereka penuh dengan sholat, membaca al Qur’an, bedoa dan Azkar. (haninmazaya/arrahmah.com)