UZBEKISTAN (Arrahmah.com) – Para pegawai negeri sipil Uzbekistan di Tashkent dilarang menghadiri berbuka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan, menurut laporan radio Ozodlik, seperti dilansir Islam.ru.
Laporan mengatakan bahwa larang tersebut, khususnya, berlaku pada para pegawai kementerian, departemen layanan pajak, badan kementerian dalam negeri, bank, dan klinik-klinik di distrik. Dan mereka yang melarang aturan tersebut akan dicatat dalam daftar hitam di Badan Keamanan Nasional.
Para pegawai departemen keamanan dari setiap institusi tersebut akan mengawasi pelaksanaan larangan ini.
Di negara tersebut, restoran-restoran dan cafe-cafe di ibukota dilarang untuk menerima pesanan tempat untuk buka puasa bersama, meskipun hanya perkumpulan kecil untuk mengadakan buka puasa bersama secara tradisional.
Sementara pada 2010, otoritas Muslim Uzbekistan telah melarang buka puasa terlalu mewah di tempat umum dengan alasan bahwa orang-orang kaya bisa memamerkan kemewahan. “Selama bertahun-tahun terakhir, kami telah melihat bahwa iftar (buka puasa) telah menjadi terlalu mewah dan sombong layaknya perayaan pernikahaan yang kebanyakan digelar oleh orang-orang kaya dan untuk orang-orang kaya,” kata Abdulaziz Mansur, wakil ketua Dewan Pengurus Muslim Uzbekistan yang dikendalikan pemerintah kepada AFP pada saat itu.
Dalam laporan lain, menurut Fergana, sebagian pegawai pemerintah juga ada yang dilarang untuk menghadiri shalat jum’at. (siraaj/arrahmah.com)