NEW DELHI (Arrahmah.id) — Sejumlah pemilik toko Muslim di India menyatakan tidak lagi menyediakan produk-produk Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung rakyat Palestina.
Dilansir Al Jazeera (14/11/2023), Mohammad Nadeem, seorang pemilik toko di India, mengatakan bahwa sejak aksi boikotnya dilakukan pendapatan mereka menurun namun hal itu tidak menjadi masalah baginya. Dia beralasan, pilihan itu dipilih karena dia tidak dapat melawan Israel langsung dan hanya dengan cara boikot produk yang dapat dia berikan.
Al Jazeera melaporkan bahwa Mohammad adalah satu dari sejumlah pemilik toko di India yang ikut serta dalam boikot tersebut. Dinyatakan bahwa produk seperti Pepsi dan Coca Cola sudah tidak ada lagi di tokonya.
Aksi boikot ini menjadi sebuah tren baru di lingkungan Muslim India, kata sejumlah keluarga, seraya menambahkan bahwa mereka juga memboikot produk-produk tersebut.
Ashar Imteyaz, seorang peserta boikot berusia sembilan tahun mengatakan: “setelah saya mendengar hal ini, saya berhenti membeli produk-produk tersebut. Merek ikonik yang dulu Anda sukai saat masih anak-anak kini menjadi paling buruk. Uang yang mereka gunakan untuk mendukung pemerintah Israel dan saya tidak ingin terjadi kekerasan lagi. Jadi kita harus berhenti membeli produk-produk ini untuk menyelamatkan Gaza.”
Nikhat Rehman, peserta lainnya mengatakan: “Ini adalah kontribusi kecil kami karena kami, masyarakat umum di sini, tidak punya cara lain untuk menunjukkan dukungan kami. Jadi, saya pikir jika kami memboikot produk-produk Israel dan Amerika dengan cara ini, itu hanya akan menjadi kontribusi kecil kami bagi masyarakat di sana.”
Al Jazeera melaporkan bahwa pemilik toko mengatakan pelanggan mereka sekarang mencari merek alternatif. Selain itu, disebutkan bahwa pemerintah India dituduh menindak protes pro-Palestina sementara membiarkan demonstrasi pro-Israel berlangsung. (hanoum/arrahmah.id)