JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, Senin (14/9/2015) berpandangan, kelemahan kepemimpinan Presiden Jokowi dan sikap haus kekuasaan dari elite PDI Perjuangan diprediksikan berdampak pada perolehan kemenangan dalam pilkada serentak yang akan dilaksanakan akhir Desember 2015 ini.
“Kelemahan-kelemahan pemerintahan Jokowi saat ini dan juga isu ketamakan elitenya dalam mengejar jabatan, seperti belum mundurnya tiga elite PDIP dari DPR setelah menjadi menteri di kabinet, kalau efektif dimanfaatkan lawan politiknya, akan membuat perolehan suara PDIP merosot,” kata Arbi Sanit, lansir Rakyat Merdeka
Dalam kondisi seperti itu, dia meyakini akan membuat pemilih PDIP lari ke partai lain. Dia menambahkan, isu itu efektif dimainkan karena masyarakat merasakan hal itu.
“PDIP juga akan kehabisan energi karena energi yang ada digunakan untuk memborong semua kekuasaan sehingga kerja untuk rakyat menjadi terabaikan sama sekali,” jelasnya.
Ditambah lagi, imbuh Arbi, basis masa PDIP saat ini yakni wong cilik adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak dari ketidakmampuan pemerintahan yang dipimpin kader PDIP ini.
“Saat ini yang paling susah hidupnya adalah hidup wong cilik yang merupakan basis massa PDIP. Mereka tidak akan lagi percaya untuk memilih pemimpin dari partai itu,” tegasnya.
Dia melihat daerah-daerah yang selama ini menjadi lumbung suara PDIP akan merasakan dampak ini, terutama daerah-daerah yang menjadi daerah pemilihan para elite PDIP.
Di lumbung suara partai berlambang kepala banteng di Jawa Tengah misalnya, menurut analisis Arbi, paling merasakan dampaknya. Dua elite PDIP yang merangkap jabatan berasal dari Jateng, Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo.
Calon yang paling kuat di PDIP seperti Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menurutnya, akan merasakan dampak ketidakbecusan PDIP di tingkat pusat.
“Masyarakat akan berpikir untuk apa memilih kepala daerah dari PDIP jika pada akhirnya para kepala daerah itu hanya tunduk pada partai seperti yang diperlihatkan dalam hubungan Megawati dan Jokowi,” ulas Arbi. (azm/arrahmah.com)